TEMPO.CO, Jakarta - Istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor menjalani pemeriksaan penyidik KPK selama hampir tiga jam, pada Selasa 26 Maret 2018. Deisti mengaku dicecar 26 pertanyaan oleh penyidik KPK.
"26 ya, 26 pertanyaan dari penyidik," kata Deisti seusai pemeriksaan. Deisti diperiksa sebagai saksi atas dua tersangka kasus kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP yaitu Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan Made Oka Masagung.
Baca juga: Made Oka Bantah Pernyataan Setya Novanto Soal Pramono dan Puan
Deistri, yang keluar dengan mengenakan kerudung biru dan baju batik coklat, terlihat dijaga oleh dua orang asisten perempuan saat keluar dari gedung KPK. Dia tidak menanggapi pertanyaan lainya dan segera masuk ke dalam mobil Alphard hitam yang sudah menunggunya.
Deisti diketahui sebagai pemegang saham mayoritas PT Mondialindo Graha Perdana. Perusahaan ini menguasai saham PT Murakabi Sejahtera yang sahamnya dikuasai putri Setya Novanto Dwinna Michaella dan keponakannya Irvanto Hendra Pambudi.
PT Murakabi Sejahtera merupakan salah satu konsorsium peserta lelang proyek e-KTP. Irvanto dan Made Oka Masagung telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus e-KTP pada 28 Februari 2018.
Baca juga: KPK Belum Selidiki Nama-nama yang Disebut Setya Novanto
Irvanto diduga sejak awal mengikuti proses pengadaan e-KTP dengan perusahaannya PT Murakabi Sejahtera. Dia ditengarai ikut beberapa kali pertemuan di ruko Fatmawati bersama tim penyedia barang proyek e-KTP.
Sedangkan Made Oka, disebut jaksa KPK sebagai pihak yang pernah bertransaksi keuangan dengan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudiharjo. PT Quadra Solution merupakan salah satu perusahaan anggota Konsorsium PNRI yang mengerjakan proyek e-KTP.
