INFO NASIONAL - Di Indonesia, satu orang menghasilkan 0,7 kilogram sampah per hari. Ada dua hal yang dapat dilakukan guna mengurangi produksi sampah dari setiap orang yaitu, pengurangan dan penanganan sampah dari rumah.
Pengurangan dalam hal ini merupakan upaya mencegah menghasilkan sampah yang lebih banyak. Hal ini dapat dilakukan dari diri sendiri sampai hal yang paling sederhana di kehidupan sehari-hari. Perlu upaya kampanye yang cukup intensif untuk dapat mengajak semua orang mengurangi sampah.
Baca Juga:
Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta komunitas peduli sampah di daerah, melakukan kampanye aksi bersih sampah di 10 kota, di antaranya Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Palembang. Kota Makassar juga mendapatkan giliran menyelenggarakan aksi bersih bersama masyarakat pada 18 Maret 2018, di area car free day (CFD) Pantai Losari Makassar.
Aksi Bersih Sampah kali ini dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. “Persoalan sampah adalah persoalan yang sangat serius dan kita semua harus bekerja bersama untuk menyelesaikannya,” ucapnya.
Berbagai kegiatan dilakukan bersama Siti, Wali Kota Makassar dan semua elemen masyarakat, mulai aksi pungut sampah, edukasi pengurangan sampah, hingga pameran hasil kreativitas daur ulang oleh masyarakat.
Baca Juga:
Tak kalah menarik, di akhir acara dilakukan pengumpulan dan pemilahan sampah sebagai bagian dari konsep less waste event yang diterapkan pada setiap gelaran CFD. Kegiatan semacam ini, merupakan rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional yang akan dilanjutkan di Kota Balikpapan, Yogyakarta, Jayapura, Banjarmasin, dan Ambon.
“Kami ingin menyebarkan virus peduli sampah ini ke seluruh Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup Rosa Vivien Ratnawati, Jumat, 23 Maret 2018, di Jakarta.
Lebih lanjut, Vivien mengatakan, tema peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2018 adalah “Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah”. Pemilihan tema tersebut diambil karena persoalan sampah sudah cukup mengganggu lingkungan dan bumi. Untuk dapat mengajak semua orang tertarik terlibat dalam aksi ini, Kementerian Lingkungan Hidup juga meluncurkan tagline kegiatan ini, yaitu “Bersih, Bisa Kok”.
“Kami berharap tagline ini dapat membuat semua orang dapat dengan mudah ikut serta untuk melakukan aksi bersih dari diri sendiri,” ucap Vivien. Dengan tagar tersebut (#BersihBisaKok), kata Vivien, masyarakat dapat mengunggah aktivitas mereka di media sosial sekaligus mengampanyekan aksi bersih sampah.
Dalam peringatan hari peduli sampah kali ini, Siti juga mengeluarkan surat edaran kepada gubernur, bupati, dan wali kota, di seluruh Indonesia untuk melakukan Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS). Sampai hari ini, sudah berlangsung sekitar 3.200 kegiatan dan lebih dari 3,2 juta orang terlibat.
Dengan upaya pengelolaan sampah yang baik, jumlah sampah dari kegiatan-kegiatan tersebut, yang berjumlah sekitar sembilan juta ton dapat terkelola sebanyak 67 persen dan hanya menyisakan residu 37 persen yang dikirim ke tempat proses akhir.
Masih dalam semangat Hari Peduli Sampah Nasional, hingga kini, masalah terbesar yang dihadapi adalah pola pikir masyarakat yang belum menyadari kalau sampah dapat membawa bencana.
Karena itu, Vivien menegaskan gerakan masyarakat menjadi hal fundamental karena sampah menjadi bagian dari keseharian semua orang.“Banyak hal kecil yang dapat dilakukan guna mengurangi sampah, misalnya membawa botol air minum sendiri, menggunakan tas belanja yang dapat digunakan ulang, serta menghindari penggunaan tas plastik sekali pakai,” tuturnya. (*)