TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menyodorkan 12 bakal calon wakil presiden untuk digandeng Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan umum 2019. Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan 12 tokoh bakal cawapres Jokowi ini diperoleh dari usul masyarakat.
"Ini seluruhnya bentuk usulan kami. Apakah akan diterima atau tidak, seluruhnya tergantung Pak Jokowi. Tentu ada pertimbangan kecocokan personal, elektabilitas, dan pertimbangan lainnya," katanya dalam konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Ahad, 25 Maret 2018.
Baca: PSI Anggap Pidato Prabowo Tak Punya Harapan Positif
Grace menuturkan partainya tidak melakukan survei ataupun mengadakan focus group discussion saat menjaring tokoh-tokoh sebagai bakal cawapres Jokowi. Menurut dia, metode yang digunakan dalam penjaringan ialah dengan menurunkan kader-kader PSI untuk bertanya langsung kepada masyarakat bawah.
Karena itu, tokoh-tokoh yang muncul sebagai bakal cawapres dari penjarangan PSI ini tidak seperti hasil survei sejumlah lembaga. "Jadi tidak ada gambaran hasil survei," tutur Grace.
Dari 12 bakal cawapres pilihan PSI, tidak ada satu pun yang berasal dari partai oposisi. Menurut Grace, hal itu berdasarkan aspirasi masyarakat. Namun ia berujar, dalam politik, semua kemungkinan bisa terjadi.
Simak: Tsamara Amany: Ada yang Mau Adu Domba PSI dengan PDIP
"Kalau kemudian selama ini menunjukkan attitude atau respons yang negatif terhadap kebijakan, gimana nanti bisa berjalan. Boro-boro bisa membangun, untuk komunikasi saja butuh kalibrasi yang lama. Jadi faktor ini juga yang jadi pertimbangan," ucapnya.
Berikut ini 12 bakal calon wakil presiden pilihan PSI.
1. Airlangga Hartarto
2. Chairul Tanjung
3. Din Syamsuddin
4. Luhut B. Panjaitan
5. Moeldoko
6. Mahfud Md.
7. Nadiem Makarim
8. Rusdi Kirana
9. Said Aqil Siroj
10. Sri Mulyani Indarwati
11. Susi Pudjiastuti
12. Yaqut Cholil Qoumas
