TEMPO.CO, Cianjur - Ratusan tenaga honorer di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, Jawa Barat, menuntut manajemen segera membayarkan honor mereka tiga bulan terakhir. Beberapa hari lalu, ratusan tenaga honor yang sebagian besar bertugas di bagian umum non-medis itu berunjuk rasa menuntut haknya yang belum dibayarkan sejak awal tahun hingga saat ini.
Seorang tenaga honorer di RSUD Cianjur mengatakan, sejak tidak menerima honor tiga bulan terakhir, dia dan teman-temannya terpaksa berutang dan menjual barang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. "Jangankan untuk ongkos berangkat kerja, untuk makan di rumah sehari-hari banyaknya pinjam ke orang tua," ujarnya di Cianjur, Ahad, 25 Maret 2018.
Baca: Selama Dua Bulan 1.759 Guru Honorer di Depok ...
Meski telah belasan tahun mengabdi sebagai tenaga honorer, kata dia, sebelumnya honor tak pernah telat hingga tiga bulan berturut-turut. Manajemen meminta para personel honorer itu bersabar dengan alasan klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum masuk. "Sangat-sangat mustahil klaim BPJS belum masuk, kecuali tidak ditagihkan,” kata pegawai honorer tersebut.
Ia merasa menjadi tumbal untuk kebijakan yang tidak jelas. “Kami banyak mendapat bocoran kalau hak kami dipinjamkan ke Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Cianjur," ucapnya.
Baca: Peserta Bimbel CPNS Mayoritas dari Pegawai Honorer
Menurut pegawai itu, RSUD Cianjur juga sedang kekurangan obat-obatan. Pasokan obat tersendat karena RSUD menunggak pembayaran sejumlah tagihan kepada perusahaan farmasi. "Sudah banyak tagihan obat yang belum dibayar, otomatis pemasok obat tidak mau mengambil risiko karena utang RSUD Cianjur,” tuturnya.
Sumber masalahnya juga sama dengan masalah gaji pegawai honorer yang belum dibayar. Sehingga perusahaan farmasi tak sanggup memberikan utang yang sudah lama belum juga dibayar. “Dalam sebulan tagihan obat bisa sampai Rp 1 miliar yang harus dibayarkan," kata pegawai itu.