TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Medika Permata Hijau Michael Chia Cahaya mengatakan dokter Bimanesh Sutarjo mengambil alih pasien Setya Novanto ketika ia menolak membuat diagnosis seperti yang diminta advokat Fredrich Yunadi—saat itu pengacara Setya. "Ini memang bola panas. Biar saya yang tangani," ucap Michael menirukan Bimanesh dalam persidangan terdakwa Fredrich Yunadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, 22 Maret 2018.
Bimanesh, ujar Michael, juga menuturkan akan menghadapi wartawan jika ada yang bertanya tentang Setya Novanto. “Kalau ada wartawan tanya, biar saya yang hadapi," ucap Michael menirukan Bimanesh pada petang sebelum Setya Novanto tiba di rumah sakit itu, 16 November 2017.
Baca:
Kabar Dirawat di RS Medika Santer Sejak Setya...
Dokter Diminta Bikin Diagnosa Sebelum Setya Novanto Datang
Sebelum menyerahkan Setya kepada seniornya, Bimanesh, Michael menghubungi pejabat sementara Manager Pelayanan Medis RS Medika, Alia Shahab, untuk melaporkan permintaan Yunadi agar membuat diagnosis sementara Setya belum datang. Ia kesal disuruh pengacara Setya untuk membuat diagnosis medis Setya kecelakaan. "Saya bilang ke dokter Alia, saya enggak mau. Saya lebih memilih dipecat daripada disuruh seperti itu," ujarnya.
Alia mengklarifikasi bahwa dia tidak pernah meminta Michael melakukan hal yang dianggap menyalahi aturan. Alia menyerahkan keputusan perawatan Setya kepada Michael.
Hal yang sama disampaikannya kepada Bimanesh, yang kemudian mengambil alih perawatan Setya dengan diagnosis penyakit hipertensi, jantung, dan diabetes militus.
Wirawan Adnan, pengacara dokter Bimanesh Sutarjo, mengatakan kliennya mengakui ihwal pertemuannya dengan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, sehari sebelum insiden kecelakaan mobil terjadi. Pertemuan itu, ucap Wirawan, terjadi di kediaman Bimanesh di Apartemen Botanica Tower 3/3A, Jakarta Selatan, 16 November 2017.
Baca juga:
Jaksa KPK Protes Merasa Dilecehkan Fredrich...
Hakim Tolak Eksepsi Fredrich Yunadi, Sidang...
"Pertemuannya bukan membahas rekayasa," ujarnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018. Fredrich menemui Bimanesh untuk konsultasi mengenai hipertensi Setya.
Dari Internet, Michael mengetahui bahwa Setya Novanto masuk daftar pencarian orang KPK. KPK menyangka ada rekayasa di balik kecelakaan yang menimpa Setya. KPK lalu menetapkan Fredrich dan Bimanesh sebagai tersangka perintangan penyidikan korupsi e-KTP.
Penyidik mengatakan Fredrich Yunadi telah memesan kamar perawatan VIP sebelum mobil yang ditumpangi Setya menabrak tiang. Sedangkan Bimanesh didakwa memanipulasi data kesehatan Setya.
M. ROSSENO AJI | JULNIS FIRMANSYAH