Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Kendeng Peringati Setahun Wafatnya Aktivis Yu Patmi

image-gnews
Petani Kendeng dalam kuliah lapangan  di seberang Istana, Jakarta, 12 September 2017. TEMPO/Amston Probel
Petani Kendeng dalam kuliah lapangan di seberang Istana, Jakarta, 12 September 2017. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Setahun meninggalnya warga Pati yang sekaligus menjadi aktivis anti semen Rembang, Yu Patmi, diperingati  warga Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Anggota JMPPK Kabupaten Rembang, Ngatiban menyayangkan pemerintah membiarkan pabrik semen di Rembang tetap beroperasi.

"Tepat setahun Yu Patmi meninggal saat berjuang bersama warga menuntut keadilan. Beliau adalah pahlawan yang sampai saat ini masih diabaikan," ungkap Ngatiban kepada Tempo, Selasa 20 Maret 2018.

Baca juga: Tagih Janji Jokowi, Warga Kendeng Dirikan Tenda di Depan Istana  

Memeringati luka yang tak kunjung padam, warga pun menggelar peringatan setahun meninggalnya Yu Patmi dengan aksi tirakatan untuk keselamatan alam di Pegunungan Kendeng. Ngatiban berujar, warga sekitar Kendeng yakni Kabupaten Blora, Grobogan, Pati, dan Rembang menggelar aksi prihatin.

"Rangkaian acara kami laksanakan sejak 17 Maret, kami berjalan malam sepanjang 27,3 km dari Kayen Pati ke Kendeng. Sampai siang ini, kami melakukan perjalanan dan tirakat (berpuasa sehari semalam) sambil menengok bagaimana truk dan alat berat milik pabrik semen menggerus lahan Kendeng terus menerus," ungkap Ngatiban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ngatiban berharap, pemerintah membuka mata agar lebih peduli dengan warga yang bertani karena sudah kehilangan mata pencahariannya. Tak pelak, warga yang dulu menjual lahan untuk pabrik semen kini hanya bisa bekerja serabutan karena lahan yang dijanjikan diolah menjadi kebun jarak, ternyata menjadi lahan sasaran penggalian mineral untuk semen.

"Besok (Rabu 21 Maret) kami akan menggelar Kentrung untuk memperingati kepergian pahlawan kami Yu Patmi di Blora. Kami tidak tahu lagi harus bagaimana supaya pabrik semen ini tidak usah beroperasi karena tidak ada manfaatnya untuk masyarakat," kata lelaki yang bekerja sebagai petani itu.

Aktivis HAM dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Ivan Wegner  menyayangkan izin baru di pegunungan Kendeng.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

18 jam lalu

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/


Kupatan Kendeng 2024 Singgung Bencana Banjir Jawa Tengah dan Proyek Strategis Nasional

8 hari lalu

Ritual Kupatan Kendeng di Desa Timbrangan Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang. Dokumentasi: JMPPK
Kupatan Kendeng 2024 Singgung Bencana Banjir Jawa Tengah dan Proyek Strategis Nasional

Tema Kendeng Nguripi Kwalat Lamun Ora Ngopen dipilih sebagai refleksi sejumlah program pemerintah yang menimbulkan kerusakan lingkungan.


Agraria Jadi Salah Satu Tema Debat Cawapres: Ingat Konflik Agraria di Wadas, Kendeng, dan Pulau Rempang

16 Januari 2024

Warga Pulau Rempang, Kepulauan Riau mengikuti Aksi Kamisan ke-787 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 14 September 2023. Mereka meminta pemerintah untuk segera memenuhi hak-hak korban dan keluarga korban pelanggaran HAM berat serta meminta aparat keamanan untuk tidak bertindak represif terhadap masyarakat sebagaimana yang terjadi dalam peristiwa kericuhan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. ANTARA/Sigid Kurniawan
Agraria Jadi Salah Satu Tema Debat Cawapres: Ingat Konflik Agraria di Wadas, Kendeng, dan Pulau Rempang

Konflik Agraria akibat PSN masih menjadi permasalahan serius. Ingat Konflik Agraria di Wadas, Kendeng, dan Pulau Rempang.


Ganjar Pranowo Siap Hadapi Pertanyaan Soal Wadas, Kendeng, dan Korupsi e-KTP

12 Desember 2023

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo foto bersama saat menghadiri peresmian Grand Lauching Official Merchandise Ganjar-Mahfud di FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. Selain untuk memfasilitasi pendukungnya, Ganjar harap penjualan merchandise dapat membantu menggalang dana untuk kebutuhan kampanye di pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Siap Hadapi Pertanyaan Soal Wadas, Kendeng, dan Korupsi e-KTP

Ganjar Pranowo sudah mengantisipasi kemungkinan pertanyaan soal masalah yang melibatkan dirinya.


Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

8 Desember 2023

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

Kedatangan para petani itu merespon rencana Bupati Rembang menarik pajak retribusi dari tambang ilegal yang beroperasi di daerah tersebut. "Merespon wacana itu, JM-PPK merasa kecewa dengan komitmen bupati," ujar perwakilan JM-PPK, Joko Prianto


Deretan Penyebab Konflik Agraria di Pulau Rempang, Wadas, Kinipan, Kendeng, dan Dago Elos

19 September 2023

Polisi lengkap dengan peralatan anti huru hara menjaga aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau,  Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Deretan Penyebab Konflik Agraria di Pulau Rempang, Wadas, Kinipan, Kendeng, dan Dago Elos

Beberapa peristiwa konflik agraria terjadi di Wadas, Kinipan, Kendeng, Dago Elos dan terakhir di Pulau Rempang. Apa saja penyebabnya?


Warga Kendeng Surati Jokowi soal Banjir Berkepanjangan, Sampaikan 4 Tuntutan

19 Januari 2023

Warga melewati jalan yang tergenang banjir di Karangturi, Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 3 Januari 2023. Intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat 30/12/2022 menyebabkan akses jalan utama sepanjang satu kilometer di desa tersebut terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter dan sebanyak kurang lebih 1.500 jiwa terisolasi. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/
Warga Kendeng Surati Jokowi soal Banjir Berkepanjangan, Sampaikan 4 Tuntutan

Sejumlah warga Kendeng menyurati Presiden Jokowi atas timbulnya banjir berkepanjangan di sekitar Pegunungan Kendeng.


Alissa Wahid Ungkap Ada Pola yang Sama di Insiden Wadas dan Kendeng

15 Februari 2022

Alissa Wahid. Dok.TEMPO
Alissa Wahid Ungkap Ada Pola yang Sama di Insiden Wadas dan Kendeng

Alissa Wahid menggali informasi dari mereka, termasuk sejauh mana mereka mencerna situasi, dan mendapatkan tekanan sosial.


Film Dokumenter Our Mothers' Land Tayang Hari Ini

2 November 2020

Film dokumenter Ibu Bumi atau Our Mothers' Land.
Film Dokumenter Our Mothers' Land Tayang Hari Ini

Film dokumenter Our Mothers' Land dapat disaksikan di kanal Youtube Gecko Project.


Alissa Wahid Ungkap Janji Gus Dur yang Belum Terwujud

5 Januari 2020

Sejumlah warga mengikuti Tahlil dan Istigoshah pada peringatan Haul ke-10 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Sabtu malam, 28 Desember 2019. Acara ini mengambil tema Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Alissa Wahid Ungkap Janji Gus Dur yang Belum Terwujud

Alissa yang saat itu mendampingi Gus Dur menemui sembilan perwakilan aktivis Pegunungan Kendeng. Saat itu Gus Dur mengungkapkan janjinya.