INFO NASIONAL - Pos Indonesia optimistis kampanye peduli sampah yang digulirkan sejak tiga tahun lalu akan berdampak besar. Untuk tahun ini ditargetkan dapat menekan penggunaan kertas ataupun barang kertas lainnya sebanyak 50 persen. Artinya, tiap kegiatan pos yang dilakukan di seluruh jaringan di Indonesia, harus memangkas konsumsi kertas agar tak menambah beban sampah yang diproduksi secara nasional.
Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono menjelaskan, kampanye ini ditujukan, baik untuk internail Pos Indonesia, maupun pelanggan. ”Untuk sisi internal, untuk surat menyurat, kini tak lagi harus ada tembusan banyak-banyak secara fisik, cukup digital saja. Untuk proses transaksi, para pelanggan pos semakin terbiasa dengan penggunaan resi digital. Sehingga target pengurangan konsumsi kertas 50 persen itu kami anggap sangat realistis,” ujar Gilarsi.
Baca Juga:
Dampak besar kampanye ini salah satunya dari kepedulian seluruh karyawan Pos Indonesia. Saat ini jumlah pegawai Pos Indonesia yang tersebar di penjuru Nusantara mencapai 28.000 orang. “Bayangkan saja, para pegawai pos itu sekaligus agen peduli lingkungan, kampanye akan massif, karena kami cukup besar dan berada di seluruh pelosok negeri,” ucap Gilarsi.
Dengan mengutip salah satu hukum fisika, termodinamika kedua, kekacauan yang terjadi akan selalu bertambah, Gilarsi menyimpulkan sudah waktunya tiap orang bahkan tiap korporasi untuk mengerem sumber kekacauan. “Salah satu soal itu adalah produksi sampah, kami melihat hulunya adalah jangan produksi sampah, termasuk konsumsi kertas yang berlebih,” ungkapnya.
Gilarsi juga mengungkapkan komitmen Pos Indonesia untuk melaksanakan program secara berkesinambungan, bahkan akan selalu ada peningkatan ataupun penambahan parameter dan target keberhasilan.
Baca Juga:
“Bisa saja untuk program tahun depan, kami menambahkan parameter pengurangan jumlah penggunaan listrik, tahun depannya lagi penghematan konsumsi air di seluruh kantor pos,” kata Gilarsi.
Menurut penilaiannya, mengikis jumlah sampah tak akan sukses jika tidak mengurus persoalan hulu. Tak hanya itu, pekerjaan rumah bagi seluruh umat manusia, menurut Gilarsi, mencakup pula keberlangsungan ekosistem ditandai dengan tingkat emisi dan ketersediaan air.
Pos Indonesia pun kelak berpeluang menggalakan pengurangan emisi kendaraan bermotor. Gilarsi mengungkapkan visi mewarisi bumi yang layak hidup bagi generasi masa depan memiliki indikator bebas sampah dan polusi. (*)