TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok separatis Papua berunjuk rasa saat Presiden Joko Widodo melawat ke Wellington, Selandia Baru, Senin, 19 Maret 2018. Namun, menurut Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, jumlahnya tidak banyak dibandingkan dengan warga Indonesia yang menyambut kedatangan Presiden.
“Setiap kali demo, selalu tenggelam dalam ingar-bingar warga Indonesia yang jumlahnya lebih banyak dan suaranya lebih kencang, yang menyambut Presiden di mana pun beliau berada.” Kata Tantowi dalam keterangan pers, Selasa, 20 Maret 2018.
Baca:
Diplomasi Kopi Jokowi untuk Gubernur Jenderal Selandia Baru...
Pulang dari Selandia Baru, Jokowi Targetkan Investasi Meningkat...
Menurut Tantowi, unjuk rasa kelompok separatis Papua di Selandia Baru adalah hal wajar. Selandia Baru, kata dia, merupakan negara demokratis yang menjamin hak untuk unjuk rasa. Tantowi menyebut presiden pun memaklumi hal itu. Di Selandia Baru, kata dia, isu Papua dimainkan oleh orang yang itu-itu saja. “Penduduk Selandia Baru sendiri tidak menaruh perhatian kepada mereka.”
Tantowi menuturkan, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Winston Peters, dan Menteri Pertahanan Ron Mark, Jokowi menjelaskan kondisi Papua yang sebenarnya. Juga isu-isu terbaru terkait dengan konflik Rohingya, konflik nuklir Korea Utara, sengketa Laut Cina Selatan, sengketa daging di WTO, dan aturan internasional tentang penangkapan ikan ilegal (IUU Fishing).
Dalam lawatannya, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, serta Dubes Tantowi Yahya.
Baca juga:
Kunjungi Selandia Baru, Jokowi Temui Gubernur...
Jokowi Bertemu Pebisnis Selandia Baru, Ceritakan Sukses Indonesia...
Tantowi menuturkan pemerintah Selandia Baru dapat memahami posisi Indonesia dalam sejumlah konflik yang melanda dunia, termasuk soal Papua. Menurut Tantowi, pemerintah Selandia Baru sepenuhnya mengakui kedaulatan teritorial Indonesia atas Papua.
Begitu pun ketua oposisi pemerintah Selandia Baru, Simon Bridges, yang juga ditemui Jokowi, mengakui kedaulatan teritorial Indonesia mengenai kawasan paling timur Indonesia itu.