TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Setya Novanto mengatakan Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto layak menjadi Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) menggantikan Mahyudin. Menurut Setya, Titiek memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
“Bu Titiek sosok yang mempunyai leadership, jadi posisi tempat tidak ada masalah saya rasa,” kata Setya sebelum menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin, 19 Maret 2018.
Baca: Dikabarkan Jadi Wakil Ketua MPR, Titiek Soeharto: InsyaAllah Siap
Meski begitu, Setya Novanto menyesalkan pencopotan Mahyudin sebagai Wakil Ketua MPR. Setya menuturkan Mahyudin mempunyai prestasi, baik di internal Golkar maupun parlemen. “Dia juga rajin sosialisasi ke daerah-daerah,” ujarnya.
Setya mengatakan sangat disayangkan ada pergantian Wakil Ketua MPR pada 1,5 tahun sisa masa kerja ini. “Untuk itu (pergantian), dalam waktu yang sangat pendek, memang disayangkan,” ucapnya.
Simak: Mahyudin Menolak Digantikan Titiek Soeharto
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengusulkan Titiek menjadi Wakil Ketua MPR. Titiek bakal menggantikan Mahyudin yang menjabat sejak 2014. Namun rencana tersebut mendapat penolakan Mahyudin. Menurut Mahyudin, tidak ada alasan menggantikan dia dengan Titiek.
Pada Ahad malam, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menggelar rapat pleno membahas persiapan rapat kerja nasional (rakernas). Rencananya, Rakernas Partai Golkar bakal digelar pada 22-23 Maret 2018 di Jakarta.
Lihat: Soal GBHN, Titiek Soeharto: Tanpa Haluan Negara Melenceng
Ketua DPP Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Sadzily menjelaskan, rapat itu juga menyetujui pergantian Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Kardinal dengan Melchias Markus Mekeng. "Rapat ini juga menyetujui pergantian Wakil Ketua MPR kepada Titiek Soeharto," tutur Ace.
ALFAN HILMI | ARKHELAUS WISNU TRIYOGO