TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan ikut membuat kuis berhadiah saat menghadiri milad akbar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke 54 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rabu petang 14 Maret 2018.
Kebiasaan membuat kuis seperti diketahui menjadi kebiasaan yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo saat menghadiri berbagai acara, terutama yang diikuti kalangan pelajar sekolah.
Baca juga: Bertemu Jusuf Kalla, Zulkifli Hasan Bahas Koalisi Nasional
Pada acara yang diikuti ribuan mahasiswa Muhammadyah dari berbagai daerah itu, Zulkifli yang didapuk menjadi pembicara utama orasi kebangsaan itu memulai dengan menggelar kuis agar ada interaksi dan para mahasiswa tetap bersemangat.
Hanya saja, kuis yang dilakukan Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini sedikit berbeda dari kuis yang dibuat presiden Jokowi. Baik soal pertanyaannya dan juga hadiahnya. Jika Jokowi terkenal dengan pertanyaan soal sila Pancasila dan hadiahnya sepeda, berbeda dengan Zulkifli.
Awalnya, Zulkifli meminta tiga perwakilan mahasiswa maju ke atas panggung bersama dirinya.
Mulailah setiap mahasiswa ditanya Zulkifli dengan empat sampai lima pertanyaan. Para mahasiswa itu mendapat jenis pertanyaan hampir sama.
Kebetulan mahasiswa yang berani maju menerima tantangan kuis Zulkifli berasal dari Surabaya, Depok, dan Kebumen.
“Berapa jumlah penduduk Surabaya?” tanya Zulkifli pada mahasiswa asal Surabaya.
“Kurang lebih 25 juta kalau ngga salah,” ujar si mahasiswa.
“Yang nganggur berapa orang? Berapa yang masuk kategori miskin? Berapa banyak yang bisa kuliah?" kata Zulkifli.
Mahasiswa yang ditanya pun menjawab sama untuk semua pertanyaan itu, “Banyak, Pak."
Baca juga: Ketua Umum PAN: Poros Ketiga Sulit Tandingi Popularitas Jokowi
Begitu pula untuk mahasiswa lain, pertanyaan Zulkifli sama hanya diubah sesuai asal daerah si mahasiswa.
Setelah puas menanyai para mahasiswa itu, Zulkifli pun memanggil stafnya untuk memberi mereka hadiah. Hadiah itu masing-masing berupa jaket bomber warna hitam.
“Walaupun semua jawabnya sama ‘banyak, banyak, banyak’, tapi tetap dapat hadiah karena sudah berani maju,” ujar Zulkifli disambut tawa para mahasiswa.
Zulkifli mengatakan maksudnya memberi kuis seputar kondisi daerah asal mahasiswa karena ia ingin mengetes saja apakah mahasiswa itu sudah cukup mengenal asal usul dan kampung halamannya sendiri.
“Kalau kampung halaman tempat kita lahir saja tidak kenal dan tahu, bagaimana mau mengenal bangsa ini yang lebih luas?” ujarnya.
Sebab, hanya dari peduli dan mau mengenal asal usul itulah menurut Zulkifli Hasan baru lahir sikap empati. “Dari empati ini akan lahir sikap aktif, apalagi untuk membuat gerakan menuju Indonesia yang berkeadilan,” ujarnya.