TEMPO.CO, Jakarta - Partai Bulan Bintang atau PBB Provinsi Bengkulu mulai merekrut kader untuk menjadi calon legislator pada Pemilu 2019. PBB yang baru ditetapkan menjadi peserta Pemilu 2019 setelah mengajukan gugatan ke Bawaslu, akan merekrut kader-kader yang berasal dari organisasi kemasyarakatan termasuk kader organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam atau FPI.
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah PBB Provinsi Bengkulu, Mohc Inroji, di Bengkulu, menyebutkan, parpol ini membuka seluas-luasnya kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi legislator melalui PBB, termasuk dari organisasi kemasyarakatan.
Baca juga: Resmi Berlaga di Pemilu 2019, PBB Targetkan 9 Persen Suara
"Tentu dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yakni kader yang berkompeten, jujur, bersih, anti-korupsi, dan benar-benar memperjuangkan rakyat, serta memahami visi mapun misi PBB," kata dia seperti dikutip Antara, Selasa 13 Maret 2018.
PBB Bengkulu, lanjutnya, pada Pemilihan legislatif 2019 menargetkan adanya keterwakilan di seluruh DPRD baik Provinsi Bengkulu maupun kabupaten dan kota.
Selain itu, menurut Inroji, mereka juga memberi ruang yang besar untuk keterwakilan perempuan di kursi legislatif. Pada perekrutan nanti diharapkan calon-calon dari segmen perempuan mendaftarkan diri ke PBB.
Sementara itu, PBB juga akan mendapatkan dukungan tambahan dari beberapa partai politik yang tidak lolos untuk maju pada Pemilu 2019.
"Seperti kader PKPI sudah mengatakan akan bergabung pada kita, dan ada parpol lain yang saat ini masih dalam tahap pembicaraan," ucapnya.
Baca juga: PBB Menang Sengketa Pemilu, DPR Bakal Evaluasi KPU
Tidak hanya partai politik, PBB Bengkulu lanjutnya, juga mendapat dukungan dari kader-kader organisasi kemasyarakatan, yakni HTI dan FPI.
"Kader-kader organisasi masyarakat ini yang ingin mengabdikan diri di parlemen, akan maju lewat PBB," ujar Inroji.