TEMPO.CO, Bogor - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan tim internal penjaringan calon wakil presiden Joko Widodo atau cawapres Jokowi tidak formal, melainkan hanya bersifat diskusi-diskusi biasa.
"Enggak, enggak ada tim internal sampai formal. Bahwa sudah ada diskusi-diskusi mengenai itu, iya. Tapi tidak sampai dibentuk tim formal," kata Pratikno di kompleks Istana Bogor, Senin, 12 Maret 2018.
Baca: Warga NU Diklaim Ingin Said Aqil Siroj Jadi Cawapres Jokowi
Nama Pratikno disebut terlibat dalam tim tersebut, bahkan menjadi ketuanya. Namun ia membantah. "Enggak, kalau saya jadi koordinator segala macam enggaklah," ujarnya.
Ia menuturkan siapa cawapres Jokowi, nantinya dipilih sesuai kesepakatan antara Jokowi dengan partai politik pendukung. "Presiden selalu terbuka terhadap masukan, tapi sekarang belum final," ucapnya.
Simak: Muncul Opsi Jokowi-Airlangga di Pilpres, Golkar Bersyukur
Namun Pratikno menghindar saat ditanya bagaimana komunikasi antara tim internal dengan partai politik pendukung Jokowi. "Ini kan belum final, ya nanti sajalah kalau sudah," ujarnya.
Keberadaan tim internal penjaringan cawapres diungkapkan Jokowi Selasa dua pekan lalu saat berkunjung ke Cikarang. "Baru dalam proses pematangan, penggodokan, mengenai kriteria. Belum berbicara mengenai siapanya," kata Jokowi saat itu.
Lihat: Cari Wakil Presiden, Tim Internal Jokowi Berisi Tokoh Independen
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan tim internal tersebut diisi oleh orang-orang dari kalangan profesional, bukan dari partai politik.
Selama ini Pratikno dikenal sebagai tangan kanan Jokowi. Nama pria 56 tahun kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, ini mencuat ketika mengawaki tim sinkronisasi program pada masa transisi menjelang pemerintahan Jokowi pada 2014.