Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepala BNPT ke Kemendagri: Ada Mantan Teroris Dipersulit Buat KTP

Reporter

image-gnews
Korban selamat Denny Mahieu (dua dari kiri), berpose untuk foto dengan mantan militan Toni Togar (kiri), Ramses, dan Ramli (kanan) tepat dalam sebuah pertemuan antara mantan militan dan korban, di Jakarta, 28 Februari 2018. Kegiatan ini mempertemukan 103 mantan terpidana terorisme dengan puluhan orang korbannya. AP/Tatan Syuflana
Korban selamat Denny Mahieu (dua dari kiri), berpose untuk foto dengan mantan militan Toni Togar (kiri), Ramses, dan Ramli (kanan) tepat dalam sebuah pertemuan antara mantan militan dan korban, di Jakarta, 28 Februari 2018. Kegiatan ini mempertemukan 103 mantan terpidana terorisme dengan puluhan orang korbannya. AP/Tatan Syuflana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius meminta pejabat di daerah bisa memperlakukan mantan teroris dengan baik. Ia kerap mendapat cerita ihwal mantan teroris yang diperlakukan tak baik.

"Ketika mereka datang, jangan memarginalkan mereka. Karena ketika dimarginalkan, mereka bisa kembali ke paham radikal," kata Suhardi saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Dalam Negeri terkait dengan pencegahan terorisme di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin, 12 Maret 2018.

Suhardi mengaku pernah menemukan ada seorang mantan teroris yang dipersulit mendapatkan kartu tanda penduduk di daerah asalnya. Menurut dia, hal seperti itu akan membuat mantan kombatan kembali ke jaringan mereka. Sebab, mereka hilang harapan di tengah masyarakat.

Baca: BNPT Teken MoU dengan Kemendagri untuk Penanggulangan Terorisme

Padahal, kata Suhardi, pemerintah telah melakukan program deradikalisasi kepada para teroris dan orang yang kembali ke Tanah Air dari negara konflik seperti Suriah. "Ini potensi. Ada satu kami jumpai (sulit mendapatkan KTP). Jangan memarginalkan mereka," ujarnya.

Menurut Suhardi, dampak dari mantan teroris yang kehilangan harapan tidak bisa dianggap remeh. Dia mencontohkan tiga kejadian bom di Indonesia, yakni bom di Cicendo, Thamrin, dan Kalimantan Timur, dilakukan oleh mantan teroris yang telah menjalani program deradikalisasi tapi tidak diterima di masyarakat.

Ketiga pelaku bom tersebut berasal dari 600 narapidana teroris yang telah dibebaskan dan menjalani program deradikalisasi. "Mereka dimarginalkan. Mereka ditolak masyarakat dan keluarga. Akhirnya kembali ke jaringan," kata Suhardi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Radikalisme Marak di Media Sosial, BNPT Minta Masyarakat Waspada

Melalui kerja sama BNPT dengan Kementerian Dalam Negeri ini, diharapkan pejabat di daerah bisa memantau dan membina para mantan teroris. Selain itu, kerja sama ini diharapkan bisa memetakan pergerakan kombatan tersebut.

"Pejabat daerah harus melihat program deradikalisasi pemerintah sukses atau tidak. Pantau dengan siapa mereka bergaul. Jangan sampai bom meledak, pemerintah daerah baru terkaget-kaget," kata Suhardi.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan tidak ada yang bisa mempersulit mantan teroris selama telah menjalani program deradikalisasi. Mereka akan dibina dan mendapat perlakuan yang sama dalam kepemilikan berkas administrasi kependudukan. "Apalagi KTP seperti nyawa. Dengan KTP bisa membuat BPJS, data kesehatan, dan lain-lain. Kami pastikan semua punya hak yang sama," tuturnya.

Tjahjo menuturkan telah mempunyai data lengkap mantan kombatan atau teroris. Bahkan data tersebut telah diketahui dari tingkat RT, RW, Kapolsek, dan Kormail agar mereka bisa melakukan pengawasan. "Data lengkap mereka kami sudah ada," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

1 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.


Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

2 hari lalu

Ekspresi anak-anak Palestina saat mengikuti kegiatan hiburan yang diselenggarakan oleh aktivis lokal, di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Rafah di selatan Jalur Gaza 7 Februari 2024. Acara ini digelar untuk mendukung kesehatan mental anak-anak, di tengah bencana konflik antara Israel dan Hamas. REUTERS/Mohammed Salem
Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.


Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

4 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko (kiri) dan Dirtipidter Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan) memperlihatkan barang bukti BBM pertamax yang asli dan palsu (dioplos) di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.


BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

5 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.


Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.


Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

6 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

6 hari lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

9 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas


Hijrah Mantan Teroris

16 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

17 hari lalu

Ilustrasi kelompok bersenjata. Shutterstock
TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM