TEMPO.CO, Karanganyar - Pada Ahad, 11 Maret 2018, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto resmi mendapat mandat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya. Di tanggal yang sama 52 tahun yang lalu, ayahnya, Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban, menerima perintah dari Presiden Soekarno untuk mengatasi situasi keamanan negara yang buruk akibat peristiwa G 30S PKI.
Berkaitan dengan itu, Tommy mengaku kedua hal itu hanya merupakan sebuah kebetulan. "Rapimnas sudah mulai sejak kemarin (Sabtu)," kata dia di Lor In Hotel Karanganyar pada Ahad, 11 Maret 2018.
Baca: Tommy Soeharto Bicara Soal Target Partai Berkarya di Pemilu 2019
Menurut Tommy, rapimnas itu dilakukan dengan tujuan konsolidasi partai. Rapat itu juga membicarakan masalah target-target partai dalam menghadapi pemilihan umum 2019. "Tapi kalau mau dipas-pasin ya enggak papa," ujarnya.
Tommy Soeharto terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum partai menggantikan Neneng A Tutty. "Menetapkan Hutomo Mandala Putra sebagai Ketua Umum DPP Partai Berkarya 2017-2022," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang saat membacakan hasil rapat.
Baca: Tommy Soeharto Diminta Jadi Ketum Partai Berkarya
Rapat juga memberikan keleluasaan penuh bagi Tommy untuk memilih pengurus partai. Tommy juga mendapat kewenangan untuk mengevaluasi kepengurusan di tingkat wilayah dan daerah.
Tommy Soeharto pun berjanji akan segera bekerja untuk melaksanakan tugasnya sebagai ketua umum partai. "Tidak perlu seremonial pelantikan, yang penting segera bekerja," kata dia. Putra bungsu Soeharto ini akan menjabat sebagai ketua umum hingga 2022.
Rapimnas Partai Berkarya digelar di Lor In Hotel Karanganyar sejak Sabtu, 10 Maret 2018. Rapat itu dihadiri oleh ratusan pengurus, baik di tingkat pusat, wilayah maupun daerah.