TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta segera mendeklarasikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Hari ini tanggal 11 Maret hampir seluruh Indonesia mendeklarasikan dalam waktu yang sama," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik, di Lapangan Arcici, Rawasari, Jakarta Timur, Ahad, 11 Maret 2018.
Berdasarkan pantauan Tempo, sejak pukul 11.30, massa berjumlah ratusan tampak hadir dan meramaikan arena. Mereka datang dengan puluhan bus. Beberapa pengurus DPD DKI Jakarta juga sudah hadir dan menaiki panggung acara.
Baca juga: Kader Gerindra Jawa Tengah Siap Menangkan Prabowo di Pilpres
Deklarasi ini, kata Taufik, adalah bentuk penyerapan suara masyarakat, khususnya di DKI jakarta, untuk menyampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat partai berlogo kepala burung garuda itu agar segera mencalonkan sang ketua umum sebagai capres.
"Setelah ini saya kira DPP menyahuti karena ini kan suara masyarakat," tutur Taufik lagi.
Atas dorongan dari masyarakat itu, dia yakin bahwa Prabowo Subianto akan menanggapi secara positif. "Artinya pak Prabowo didelegasi oleh rakyat, oleh kader-kader, oleh masyarakat, beliau pasti bersedia."
Taufik menyebutkan Prabowo belum memberikan pernyataan langsung mengenai sikap dia yang akan maju menjadi capres. Namun, Taufik yakin Sang ketua partai akan segera memberikan reaksi setelah adanya deklarasi ini.
Sejauh ini, menurut Taufik, partainya belum memiliki calon alternatif selain Prabowo Subianto untuk bisa dicalonkan sebagai presiden. "Saya kira bulan depan, maksimal pekan pertama April akan disahuti Pak Prabowo," tutur dia.
Baca juga: Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi
Mengenai calon wakil presiden Prabowo, Taufik mengatakan hal tersebut diserahkan sepenuhnya kepada sang capres. Alasannya, Prabowo lah yang nantinya akan bekerja sama dengan sosok cawapres itu.
Gerindra, ujar Taufik, sampai saat ini masih terbuka kerjasama untuk berkoalisi dengan partai mana pun. "Kita punya capres. Karena kita enggak bisa sendiri, jadi kita coba diskusikan dengan partai lain, yakni PAN, PKS, PKB juga yang lainnya," ujar dia.