TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, memunculkan tiga pasang calon persiden dan wakilnya dalam pemilihan presiden 2019 memungkinkan walau tidak mudah. “Saya kira mungkin saja secara matematis, walaupun sulit. Bisa satu pasang, dua pasang, mungkin bisa tiga pasang. Matematis mungkin, tapi tidak mudah. Kita lihat saja prosesnya,” kata dia di kampus IPDN, Jatinagnor, Sumedang, Kamis, 8 Maret 2018.
Zulkifli mengatakan, saat ini semua partai sedang berkomunikasi soal tersebut. “Lagi proses silaturahmi dengan partai-partai, terus ini. Mudah-mudahan bulan depan, (paling lambat) bulan Mei sudah kelihatan,” kata dia.
Baca juga: Jokowi-Megawati Bertemu, Zulkifli Hasan: Justru Aneh Kalau Tidak
Dia mengaku, kencenderungan partainya untuk memilih figur yang sudah muncul saat ini yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto sama kuat. “Sama kuat. Pak Jokowi juga. Saya kan pendukung pemerintah koalisi,” kata Zulkifli.
Soal figur alternatif Agus Harimurti Yudhoyono, Zulkifli mengaku belum melakukan komunikasi. “Gak. (PAN) lagi komunikasi dengan yang lain-lain,” kata dia.
Zulkifli mengatakan, soal pasangan calon presiden dan wakilnya biar berjalan alamiah. “Capres-cawapres itu kan alamiah saja. Saya kira mungkin bulan depan, bulan Mei paling lambat saya kira sudah kelihatan. Sabar saja, ikuti prosesnhya," kata dia.
Ketua MPR itu mengatakan komunikasi politik terus dilakukan karena tidak ada satu partai politik pun yang bisa maju sendiri dalam pemilihan presiden 2019. "Kita tunggu saja," ujar dia.
Baca juga: Bertemu Jokowi, Zulkifli Hasan: Tidak Membahas Pemilihan Presiden
Zulkifli Hasan membenarkan sudah bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Banyaklah (yang dibicarakan), gak (bisa) diceritain semua,” kata dia.
Zulkifli mengaku tidak berani membahas soal calon wakil presiden Joko Widodo pada Megawati. “Mana berani kita ke Mbak Mega. Mbak Mega kan politisi senior, pemenang Pemilu. Kita dengar saja nanti bagaimana pendapatnya,” kata dia.