TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai safari politik Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ke Istana Negara bisa menandai merapatnya Demokrat bersama koalisi partai pendukung pemerintah. Sinyal tersebut, kata dia, terlihat melalui pernyataan AHY seusai pertemuan.
"Tergantung indikator apa yang dipakai. Kalau indikatornya pernyataan-pernyataan AHY, menurut saya, sinyal itu cukup kuat," katanya di kantor Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca juga: Pakar Sebut AHY Dua Kali dalam Daftar Calon Alternatif Pilpres
Qodari menyinggung pernyataan AHY tentang elektabilitas Joko Widodo menjadi isyarat keinginan Demokrat merapat ke Jokowi. Selain itu, kata Qodari, AHY sempat menyampaikan pesan bagi Jokowi dari Susilo Bambang Yudhoyono untuk melanjutkan kepemimpinannya. "Itu kan artinya didukung," ujarnya.
Pada Selasa, 6 Maret 2018, AHY berkunjung ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden. AHY berujar dirinya datang mengundang Jokowi untuk menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Centre pada Sabtu mendatang.
Qodari menilai pertemuan tersebut politis lantaran dilakukan menjelang tahun politik pada 2018 dan 2019. Menurut dia, AHY memiliki kepentingan untuk menjadi bagian dari elite politik. "Jadi ini aktor-aktor politik, tahun politik, semuanya adalah kalkulasi politik," ucapnya. Ia menilai dampak politik pertemuan dengan Jokowi akan sangat tinggi.
Baca juga: Agus Yudhoyono Siap Jadi Poros Ketiga Pilpres, Syaratnya...
Qodari menilai AHY mungkin sedang membangun komunikasi dalam masa penjajakan koalisi partai politik menjelang pemilu. "Karena di politik itu kan cuma ada dua pilihan, bersama-sama atau berbeda jalan," tuturnya.