TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum enggan mengomentari soal pertemuan partai politik peserta pemilu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang jadi perbincangan beberapa waktu belakangan.
"Kami tidak memberi saran apa pun. Yang jelas, di KPU, parpol boleh bertemu dengan siapa pun dan itu partai politik apa pun," ujar Komisioner KPU Wahyu Setyawan dalam sambungan telepon, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca: Bambang Soesatyo Heran Pertemuan Jokowi-PSI Dipersoalkan
Dalam peraturan KPU yang mana pun, kata Wahyu, tidak termaktub aturan yang melarang partai politik bertemu dengan siapa pun, termasuk Presiden Jokowi. "Tidak ada yang mengatur dan melarang parpol untuk bertemu dengan siapa pun."
Secara terpisah Ketua KPU Arief Budiman juga sependapat dengan Wahyu. Dia juga enggan menanggapi isu itu dan menyatakan bahwa hal tersebut memang tidak ada aturannya. "Masa siapa mau makan sama siapa, KPU disuruh ngatur," kata dia.
Pertemuan Jokowi dengan parpol di Istana Negara berembus setelah ia menerima kedatangan pimpinan Partai Solidaritas Indonesia di Istana Negara pada Kamis, 1 Maret 2018.
Pertemuan itu lantas dipersoalkan oleh Advokat Cinta Tanah Air. Mereka kemudian melaporkan pertemuan tersebut ke Ombudsman dengan tudingan pelanggaran administrasi pada Senin, 5 Maret 2018. Mereka mempermasalahkan pertemuan antara keduanya karena dalam pertemuan itu membahas pemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019.
Baca: PSI Jumpa Jokowi, Menteri Luhut: Siapa Saja Boleh Jumpa Presiden
Setelah pertemuan dengan PSI, Jokowi juga menerima kunjungan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo di Istana Negara pada Senin, 5 Maret 2018. Dalam pertemuan tersebut, Hary Tanoe berujar kedatangannya ke Istana bertujuan untuk mengundang Jokowi dalam rapat pimpinan nasional Perindo di Jakarta Convention Center pada 21 Maret 2018.
Yang teranyar, Jokowi menerima kedatangan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Istana Negara pada Selasa, 6 Maret 2018. AHY berujar dirinya datang untuk mengundang Jokowi menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Centre, Sabtu, 10 Maret 2018.