TEMPO.CO, Bandung - Organisasi massa Persatuan Islam menggelar Silaturahmi Akbar di kawasan Monumen Perjuangan Jawa Barat di Bandung, Sabtu, 24 Februari 2018. Acara yang dihadiri puluhan ribu anggota Persis itu turut dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Ini adalah persitiwa tidak lazim, tidak biasanya dalam tradisi Persis banyak yang bertanya-tenya, bahkan di kalangan internal, ada apa Pimpinan Pusat Persis meminta dan menginisiasi Silaturahim Akbar semacam ini?" kata Ketua Umum PP Persis Aceng Zakaria dalam orasinya.
Baca Juga:
Baca juga: Soal Penganiayaan Ustad, Polri: Jangan Curiga Ada Pengalihan Isu
Aceng mengatakan, Silaturahmi Akbar ini tidak hanya dihadiri perwakilan ormas Persis di Jawa Barat, tapi juga diikuti seluruh utusan wilayah dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Menurut dia, tujuan digelarnya acara itu adalah untuk memfasilitasi terjalinnya silaturahmi langsung secara fisik dan kolosal antara seluruh golongan.
Dia tidak menampik Silaturahmi Akbar itu sekaligus reaksi organisasinya pada isu teror pada ulama. Salah satu kader ormas tersebut, Prawoto dari Komando Brigade PP Persis dianiaya hingga meninggal dunia di depan rumahnya di Blok Kasur, Cigondewah Kidul, Bandung. Pembunuh adalah Asep Maftuh alias Encas, 45 tahun, tetangga Prawoto. "Keresahan itu ada," kata dia saat ditanya wartawan sebelum orasinya.
Menurut Aceng, dirinya mendapat laporan soal teror dan ancaman pada sejumlah ulama di wilayah Jawa Barat. "Saya cuma dengar, di daerah-daerah ada kasus-kasus seperti itu. Yang mengganggu keamanan, ada ancaman, dan itu rata-rata katanya orang gila," kata dia.
Sejumlah orasi dari berbagai utusan wilayah dan kader muda Persis menyoroti soal keresahan akibat teror pada ulama. Di kesempatan itu juga, dibacakan ikrar Brigade Persis yang menyatakan akan mengawal para ulama. Sebagian menyatakan acara itu sebagai ajang unjuk gigi bahwa ormas Persis bukan ormas yang kecil. "Kami tunjukan bahwa Persis itu ormas besar," kata salah satu orator.
Tito Karnavian menghadiri Silaturahim Akbar itu dengan seragam lengkap dan mengalungkan syal putih di lehernya. Di depan puluhan ribu jemaah Persis, Tito sempat menerima pengalungan syal Persis berwarna hijau. Syal itu dikenakannya, setelah melepas Syal putih yang dipakainya.
Baca juga: Soal Pidato Tito Karnavian, Azyumardi: Banyak Tokoh Buta Sejarah
Di depan massa yang hadir, Tito mengatakan merasa bangga bisa menghadiri pertemuan terbesar organisasi itu. "Saya bersyukur bisa berkumpul bersama segenap keluarga besar Persis saat ini. Sekaligus merasa bangga karena ini pertemuan terbesar Persis," kata dia.
Tito mengatakan, organisasi Persis telah mengambil bagian penting pergerakan Indonesia menegakkan dan mengisi kemerdekaan. "Terutama dalam kegiatan pendidikan, sekaligus dakwah untuk menyebarkan Islam di Indonesia. Pada kesempatan baik ini, saya mengajak bapak-ibu, mari kita bergandengan tangan mengisi kemerdekaan yang telah bapak-ibu pendiri bangsa ini dirikan,” kata dia