TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan partainya akan kembali mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.
“Sudah pasti kami akan mengusung Pak Prabowo. Saat ini Gerindra sedang menggalang dukungan untuk deklarasi Prabowo for President di daerah-daerah,” kata Dasco saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 24 Februari 2018. Ia menyebut deklarasi Prabowo for President secara nasional akan digelar pada 11 Maret 2018 di Jawa Tengah.
Baca: Bulan Depan, Gerindra Umumkan Prabowo Subianto Capres 2019
Belakangan, Prabowo Subianto disebut hanya akan menjadi king maker dan tak lagi maju menjadi calon presiden seusai beberapa kali kalah dalam pilpres. Namun, Dasco memastikan partainya akan kembali mengusung Prabowo. “Isu Prabowo king maker itu hanya pengkondisian oleh mereka yang tidak ingin Prabowo kembali maju. Tapi Gerindra enggak mau, untuk itu akan kami deklarasikan mulai dari daerah,” kata Dasco.
Hal itu dilakukan Gerindra, kata Dasco, agar Prabowo tidak gamang dan berpikir ulang untuk maju dalam pilpres 2019. Menurut dia, pihaknya telah berbicara kepada Prabowo terkait dengan pencalonan tersebut. “Kalau saya diminta maju, saya enggak mau kecewakan partai,” kata Dasco menirukan perkataan Prabowo kepadanya.
Baca: Survei Median: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Turun, Anies Naik
Berdasarkan sejumlah survei terkini, elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto masih bertengger di posisi teratas sebagai calon presiden. Adapun Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai, keputusan Prabowo menjadi king maker atau tidak, sepenuhnya bergantung pada Prabowo.
“Saya lihat, Prabowo sudah mulai berkaca dengan beberapa kali kegagalannya dalam pilpres sebelumnya. Tapi mungkin kali ini dia masih penasaran,” kata Pangi saat dihubungi Tempo secara terpisah. Pangi memprediksi, pilpres kali ini akan menjadi pertaruhan terakhir Prabowo Subianto.
Survei terbaru dari Media Survei Nasional (Median), jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, elektabilitas Jokowi mencapai 35 persen sebagai inkumben. Angka ini turun 1,2 persen dari angka 36,2 persen pada survei di Oktober 2017. Sedangkan Prabowo turun 2 persen dari 23,2 menjadi 21,2 persen.
Adapun elektabilitas yang naik menurut Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 0,1 persen. “Suara Pak Jokowi dan Prabowo secara konsisten mengalami penurunan dari bulan ke bulan,” kata Rico di Restoran Bumbu Desa, Jakarta, pada Kamis, 22 Februari 2018.