TEMPO.CO, Madiun -Perjalanan enam kereta api dari Jakarta menuju Madiun, Jawa Timur terhambat banjir yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat. Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daerah Operasional 7 Madiun Supriyanto mengatakan enam kereta yang terlambat datang itu adalah Singasari relasi Jakarta-Purwokerto-Madiun-Blitar. Kereta ini molor 169 menit.
Kereta Gayabaru relasi Jakarta-Purwokerto-Madiun-Blitar terlambat 236 menit akibat air banjir menggenangi jalur rel tersebut. Demikian halnya dengan Kereta Jayakarta relasi Jakarta-Purwokerto-Madiun-Surabaya molor 178 menit. Sedangkan Kereta Matarmaja relasi Jakarta-Semarang-Madiun-Malang terlambat 72 menit.
Baca : Tanggul Sungai Cisanggarung Jebol, Jalur Pantura Brebes Lumpuh
Kereta Bangunkarta relasi Jakarta-Semarang-Madiun-Surabaya terlambat 96 menit. Sedangkan Kereta Bima relasi Jakarta-Semarang-Madiun-Surabaya terlambat 25 menit. Pihak Daop 7 Madiun mencatat keterlambatan ini hingga pukul 19.30.
"Ada beberapa perjalanan KA (kereta api) dari Jakarta yang terganggu, dan diharapkan bisa berkurang keterlambatannya saat sampai di Madiun, minimal tidak bertambah,’’ kata Supriyanto.
Keterlambatan ini, ia melanjutkan, akibat luapan Sungai Cisanggarung hingga jalur kereta api tergenang pada Jumat dini hari. Terdapat dua lokasi berbeda yang mengalami banjir dan mengakibatkan jalur kereta tidak bisa dilewati.
Pertama, di KM 253+300 s/d 254+400 antara Stasiun Ketanggungan - Stasiun Ciledug (arah Purwokerto) sepanjang 700 meter. Adapun kedalamannya mencapai 90 sentimeter yang terjadi pada pukul 00.13. Lokasi kedua di KM 185+500 s/d KM 186+600 antara Stasiun Tanjung - Stasiun Losari (arah Tegal) sekitar pukul 12.30. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter di atas kop rel. Perjalanan kereta yang melintas di wilayah Daop 3 Cirebon harus terhenti.
Hingga pukul 16.50, Supriyanto melanjutkan, jalur hulu (barat ke timur) antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan sudah bisa dilewati dengan kecepatan 5 kilometer per jam.
Terkait peristiwa air banjir yang menggenangi rel di wilayah Cirebon, kereta pertama yang berhasil melintas adalah KA 174 (Gayabaru Selatan) relasi Jakarta Pasar Senen-Madiun-Surabaya. Setelah itu, upaya evakuasi perjalanan kereta berikutnya tetap mengutamakan keselamatan. “Dari informasi yang kami terima jalur antara Stasiun Tanjung-Losari juga semakin surut airnya,’’ ujar dia.