INFO NASIONAL - Era disrupsi ditandai dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi dalam setiap langkah perusahaan. Demikian pula bagi pebisnis logistik. Ketika arus logistik meningkat pesat berkat belanja daring (online), kompetisi antarpenyedia layanan logistik juga makin ketat.
Agar dapat bersaing optimal, mereka harus dapat menjamin efisiensi produksi dan pengadaan kualitas layanan. Bagi konsumen jelas, layanan logistik yang efisien dapat menekan harga barang sehingga semakin menguntungkan bagi konsumen.
Baca Juga:
Ongkos retail barang secara eceran disumbang oleh ongkos logistik. Demikian besar persentasenya sehingga pengusaha logistik harus memutar otak bagaimana dapat lebih efisien sekaligus bisnis tetap tumbuh.
Solusi Sistem Manajemen NEXTFleet dari PT Indosat Ooredoo pun bisa menjadi jawaban. NEXTFleet memudahkan pelanggan korporasi dalam mengoptimalkan proses distribusi mulai perencanaan, penjadwalan, penugasan, hingga pemantauan armada secara akurat dan real-time atau seketika menggunakan aplikasi mobile yang dikombinasikan dengan perangkat IoT (internet of things). Solusi fleet management yang dikembangkan Indosat tersebut merupakan solusi berbasis IoT pertama di Indonesia. Jadi, bukan sekadar sebagai layanan pelacakan (track) dan penjejakan (trace) saja.
NEXTFleet memiliki solusi manajemen armada yang komprehensif. Adanya fitur aplikasi berbeda untuk tiga pihak (Three Personas) yang terlibat dalam proses rantai pasokan armada distribusi logistik, yaitu untuk fleet manager, pengemudi, dan pelanggan.
Baca Juga:
Dengan keterlibatan tiga pihak ini, maka dapat menghadirkan proses yang saling terintegrasi dan kemudahan kolaborasi antara fleet manager, pengemudi, dan pelanggan, dalam memantau armada serta proses pendistribusiannya. Dashboard untuk masing-masing fungsi ini sudah disesuaikan dengan lingkungan mobile, sehingga pelanggan, pengendara, hingga fleet manager, dengan mudah dapat berinteraksi antarmuka komputer atau smartphone yang nyaman.
Di dalam dashboard untuk fleet manager tersedia fasilitas, seperti delivery planning, order placement and dispatching, order tracking, fleet tracking, messaging, delivery report, fuel consumption, fleet performance analytics, driver behavior, hingga routing/geo fence. Sementara di sisi pelanggan, mereka dapat menggunakan dashboard berisi fasilitas order placement dan delivery tracking.
Fitur lain yang dimiliki NEXTFleet adalah adalah Multi Point Destination, yaitu kemampuan untuk melakukan aktivitas distribusi ke beberapa lokasi tujuan, dapat memonitor posisi, dan aktivitas distribusi secara real-time sekaligus dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Dengan kemampuan untuk memantau, mengamankan, dan mengoptimalkan aset produksi, memungkinkan pelaku usaha atau korporasi melakukan transformasi digital dalam mempercepat pertumbuhan bisnis serta meningkatkan daya saing dengan inovasi produk, inovasi proses, juga inovasi layanan kepada pelanggan.
Utilisasi angkutan dapat dimungkinkan karena biasanya 50 persen kendaraan pulang dalam keadaan kosong. Biaya operasi dapat ditekan sekaligus meningkatkan produktivitas. Di mata konsumen, dengan efisiensi dan produktivitas yang tinggi maka mereka memperoleh pengalaman menggunakan jasa logistik yang baik dan terpercaya.
Dengan model solusi integratif seperti ini, sejumlah industri dapat dilayani, yaitu logistik, supply chain, manufacturing, transportasi, hingga retail. NEXTFleet dapat menawarkan efisiensi antara 15 hingga 20 persen dari produksi menggunakan solusi IoT hingga GPS dan tidak sekadar tracking maupun tracing menggunakan M2M (machine to machine).
Di sisi lain dengan solusi integratif seperti ini, perusahaan harus menyadari terlebih dulu kebutuhan akan efisiensi perusahaannya hanya dapat diatasi menggunakan teknologi. Bila solusi ini digunakan, bakal ada kebiasaan-kebiasaan baru yang harus dilakukan sebagai prasyarat keberhasilan menggunakan Sistem Manajemen NEXTFleet, seperti melakukan laporan digital hingga membiasakan konsumen dalam rantai pasokan terlatih menggunakan dashboard pemesanan barang hingga penjejakan pesanan.
Jelasnya, semakin besar arus logistik barang seharusnya bila diimbangi dengan laku efisiensi, maka perusahaan-perusahaan akan lebih bisa survive menghadapi era disrupsi yang saat ini sedang melanda dunia bisnis. (*)