TEMPO.CO, Denpasar - Ketua Panitia Pengarah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Sukur Nababan mengatakan rakernas partai kali ini punya makna strategis. Sebab, kata dia, rakernas tersebut menjadi persiapan terakhir menjelang pilkada 2018 dan pemilu 2019.
"Ini menjadi konsolidasi terakhir internal kami sebelum menghadapi pilkada dan pilpres," kata Sukur di Hotel Prime Plaza, Sanur, Bali, Jumat 23 Februari 2018. "Kami ingin seluruh kader dari dewan pimpinan daerah dan anak ranting itu satu hati."
Baca: PDIP Gelar Rakernas III di Bali Bahas Pilkada hingga Pemilu 2019
Rakernas, kata Sukur, bakal fokus mencari strategi memenangkan agenda politik PDIP pada 2018-2019, termasuk mempersiapkan calon anggota legislatif untuk berlaga dalam pemilihan legislatif. "Calon anggota legislatif kami sudah siap," kata dia.
Sukur menuturkan partainya juga memberi arahan untuk bisa menjaga suara dan advokasi hukum selama pemilihan. Selain itu, kata dia, seluruh kader diminta untuk memasukan seluruh visi dan program dengan Trisakti. "Kita akan sampaikan materi visi partai ini ke depannya, yang jadi penugasan kader apakah itu di daerah, legislatif, dan eksekutif," ujarnya.
Simak: Hasto Kristiyanto: Rakernas III PDIP di Bali Tidak Umumkan Capres
Sukur berujar partai juga memanfaatkan Bulan Bung Karno pada Juni mendatang untuk mendekati masyarakat. "Sehingga kedekatan PDIP dengan rakyat itu bisa bersama-sama kami bisa diimplementasikan," ujarnya.
PDIP menggelar Rakernas III di Grand Inna Bali Beach Hotel pada 23-25 Februari 2018. Rapat dihadiri sekitar 1.397. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan rakernas tersebut sebagai proses konsolidasi. "Ketika PDI memutuskan mengubah nama menjadi PDIP, kongres rakyat pun diadakan saat itu di Provinsi Bali," ujarnya.