TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, mengatakan lembaganya menggelar penyambutan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, yang akan kembali ke Indonesia besok, Kamis, 22 Februari 2018. KPK memilih dress code putih untuk acara itu serta menggaungkan hastag #NovelKembali untuk menyambutnya.
"Acara menyambut kedatangan Novel sebagai bagian dari keluarga KPK. Sekaligus bagian dari simbol pemberantasan korupsi yang masih dihadang sejumlah masalah, seperti serangan-serangan terhadap pihak-pihak yang melakukan pekerjaan pemberantasan korupsi," kata Febri, Rabu, 21 Februari 2018.
Baca juga: Sesampai di Jakarta, Novel Baswedan Rencananya Langsung ke KPK
Febri berharap kedatangan Novel akan dapat mengingatkan semua pihak bahwa pemberantasan korupsi masih dihadang dan dilawan pihak-pihak yang terganggu kenyamanannya. Febri juga berharap penyelesaian kasus penyerangan terhadap Novel dapat diselesaikan secara terang.
"Semoga penuntasan kasus Novel ini tidak segelap pandangan mata kirinya dan tidak dilihat sebelah mata oleh kita semua," ujarnya.
Febri berujar pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel bukan untuk Novel semata. Karena itu, dia meminta negara wajib memperlihatkan kehadirannya dalam mengungkap penyerang dan peneror orang-orang yang turut memberantas korupsi.
"Ingat, siapa pun bisa jadi berikutnya jika pelaku penyerang tidak ditemukan. Bisa saja pegawai KPK, penegak hukum lain, masyarakat sipil, ataupun jurnalis," ucapnya.
Novel Baswedan menjadi korban teror penyiraman air keras saat pulang seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya, Selasa pagi, 11 April 2017. Sehari setelah kejadian, Novel diterbangkan ke Singapura untuk mendapatkan perawatan pada mata sebelah kirinya yang rusak parah.