TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan walaupun tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi dan Jusuf Kalla tinggi, bukan berarti posisi Jokowi sebagai inkumben di Pilpres 2019 aman. Dia mengatakan elektabilitas Jokowi masih dalam angka 45 - 57 persen.
“Artinya ada orang yang puas terhadap kinerja Jokowi, tapi belum memilihnya,” ujar Hanta di Jakarta, Ahad, 18 Februari 2018.
Baca juga: Bantah Dukung Jokowi, Presiden PKS: Wewenang di Majelis Syuro
Hanta menuturkan kepuasan masyarakat terhadap Jokowi, menunjukkan angka di atas 60 persen pada sektor pendidikan dan kesehatan. “Yang pas di angka 50 persen itu di bidang ekonomi dan penegakan hukum, ini menjadi tambahan kepada presiden Jokowi untuk meningkatkan stabilitas,” tutur dia.
Menurut Hanta angka elektabilitas yang tidak sebesar angka kepuasan merupakan tantangan bagi Jokowi untuk meningkatkannya. Dia menyarankan agar Jokowi meningkatkan komunikasi dengan masyarakat untuk mendukungnya.
Poltracking juga melakukan simulasi lima nama kandidat presiden dalam pertanyaan semi terbuka. Simulasi tersebut menghasilkan 55,9 persen memilih Jokowi dan 29,9 persen memilih Prabowo, yang kemudian disusul oleh Anies Baswedan sebesar 2,8 persen dan Gatot Nurmantyo 2,3 persen.
Baca juga: Maruarar: Jokowi dan Anies Baswedan Baik-baik, Kenapa Jadi Ribet
Poltracking melakukan survei di 34 provinsi di Indonesia dengan 1.200 responden. Metode yang digunakan ialah stratified multistage random sampling dengan margin error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara melakukan survei 10 responden untuk setiap desa dan kelurahan terpilih.