TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan prihatin atas banyaknya kepala daerah yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan ini. Atas penangkapan itu, Zulkifli berharap tak ada lagi kepala daerah yang terseret korupsi.
Menurut Zulkifli, tidak ada lagi ruang untuk melakukan korupsi. "Karena itu, ini menjadi peringatan keras dan jangan sampai ada lagi seperti ini," kata Zulkifli di Kedai Kopi Kwang Koan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu, 17 Februari 2018.
Baca: 8 Kepala Daerah yang Diduga Korupsi untuk Modal Pilkada
Dua pekan ini, beberapa kepala daerah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan memberi ataupun menerima suap. Mereka terjaring dalam OTT KPK.
Pada Jumat, 16 Februari 2018, misalnya, KPK menetapkan Bupati Lampung Tengah Mustafa sebagai tersangka dugaan pemberi suap kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lampung Tengah terkait dengan pinjaman daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lampung Tengah 2018. Mustafa dibawa ke gedung KPK pada Kamis malam, 15 Februari 2018.
Selain itu, ada Bupati Subang Imas Aryumningsih yang ditangkap pada Selasa, 13 Februari 2018. Dia diduga menerima suap Rp 1,4 miliar terkait dengan perizinan dari dua perusahaan yang sedang mengurus izin pembangunan pabrik dan tempat usaha di Subang, Jawa Barat.
Baca: Fahri Sindir OTT Kepala Daerah, KPK: Tak Penting Ditanggapi
Imas saat ini merupakan calon Bupati Subang inkumben. Dia didukung Partai Golongan Karya, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Berkarya.
KPK juga menangkap Bupati Ngada Marianus Sae atas dugaan menerima suap Rp 4,1 miliar dari pemenang proyek jalan. Ia ditangkap pada Ahad, 11 Februari 2018.
Marianus Sae kini dicalonkan sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur. Dia didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan PKB.
Selain itu, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko terjaring OTT pada Sabtu, 3 Februari 2018. KPK menduga Nyono menerima suap Rp 275 juta sehubungan dengan perizinan dan pengurusan jabatan. Nyono dicalonkan sebagai Bupati Jombang, Jawa Timur, oleh PKB, Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai NasDem.