TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan kawasan MPR dan DPR perlu pengamanan yang lebih ketat. “Prinsipnya untuk menegakkan konsep kawasan legislatif yang independen,” ujar dia di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan keamanan di lingkungan parlemen masih sangat longgar. Atas alasan kenyamanan, menurut dia, maka keamanan akan ditingkatkan dengan membuat satuan khusus dari kepolisian. “Sehingga tercipta kawasan parlemen yang tertib aman dan nyaman seperti di negara lain,” ujarnya.
Baca: Polri Akan Bentuk Satuan Pengamanan Khusus di Kompleks Parlemen
Pada Rabu, 14 Februari 2018 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian RI tentang pengamanan di Kompleks DPR-MPR. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan membuat satuan khusus pengamanan di kompleks Gedung DPR dan MPR itu seperti di Amerika Serikat.
Nota kesepahaman itu, kata Fahri, dibuat bukan tanpa alasan. “Mana mungkin datang ke sini kalau tidak ada apa-apa.”
Baca juga: DPR Minta Rp 7,25 Triliun untuk Tahun ...
Dari dokumen yang diterima Tempo, DPR diketahui merencanakan Rp83 miliar dalam anggaran 2018 untuk biaya keamanan di lingkungan parlemen. Namun Tito mengatakan Polri belum membahas soal angka yang untuk membentuk satuan baru ini. Menurut Tito, masih ada hal-hal yang perlu didiskusikan mengenai pembentukan satuan baru pengamanan kawasan DPR-MPR.
Fahri mengaku tidak mengetahui soal anggaran untuk keperluan itu. Soal anggaran untuk kesatuan pengamanan DPR itu ia meminta agar menanyakannya ke Sekretaris Jenderal. “Anggaran yang mana? Itu yang lama ‘kali.”