INFO JAWA BARAT - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meresmikan penggunaan Jaringan Komunikasi Penyuluhan Desa (Jarkomluhdes) untuk 357 desa di 18 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Dengan demikian desa-desa tersebut terkoneksi jaringan Internet.
"Internetisasi di desa-desa itu untuk urusan memasarkan produk-produk pertanian,” kata Aher, sapaan akrab Gubernur, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu, 14 Februari 2018. Menurut dia, tujuan konektivitas Internet itu agar para petani dengan mudah dapat mengetahui informasi tentang harga komoditas, potensi desa, rencana produksi, hingga memasarkan hasil panennya.
Melalui Jarkomluhdes, gabungan kelompok tani (Gapoktan) juga bisa berkomunikasi dengan cara tatap muka langsung dengan stakeholder di pemerintah provinsi, pemerintah kota, hingga pemerintah kabupaten, melalui video conference. Targetnya, sebanyak 5.319 desa di Jawa Barat dapat terhubung Internet. Pada 2018, penambahan jaringan direncanakan untuk 1.000 desa. “Ini pekerjaan rumah kita, semua desa harus terkoneksi Internet. Karena saya yakin di tiap desa ada anak yang sekolah dan pasti bisa mengoperasikan IT," ujarnya.
Aher menjelaskan Jarkomluhdes dimaksudkan agar informasi mengenai pertanian dari hulu sampai hilir dapat diterima dengan cepat, mudah, dan murah. Juga untuk memperkuat sistem dan jaringan penyuluhan pertanian berbasis teknologi digital. Konektivitas Internet juga dapat berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mendukung ketahanan pangan.
Jarkomluhdes terdiri atas sistem database dan video conference, yang meliputi aplikasi database berupa informasi potensi desa, rencana produksi, harga, luas tanah, dan luas panen. Saat ini, ada kelemahan pada data pertanian, seperti saat harga beras tinggi pemerintah kesulitan memantau luas panen yang tersedia di Jawa Barat. "Terkadang untuk memperoleh data yang faktual, aktual, dan real time agak susah. Mudah-mudahan dengan adanya Jarkomluhdes ini lebih mudah dan akurat mengakses informasi data itu," ucapnya.
Selain itu, dengan menggunakan aplikasi video conference mereka juga bisa melakukan penyuluhan langsung dengan cepat, sharing antardesa, diskusi dengan berbagai pihak, dan sosialisasi program. Pendukung elektronik, seperti perangkat komputer multimedia dan jaringan Internet pada Jarkomluhdes ini, semuanya berasal dari dana bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Mudah-mudahan melalui Jarkomluhdes potensi desa di Jawa Barat dapat dipasarkan dengan lebih baik lagi," tuturnya sambil mencoba aplikasi video conference dengan para petani pada acara tersebut. (*)