TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo dalam pidatonya di sidang paripurna DPR mengatakan agar tidak ada lagi operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Tadi pagi ada OTT lagi, semoga ini yang terakhir,” ujar dia, Rabu, 14 Februari 2018.
Bambang turut prihatin atas tertangkap tangannya Bupati Subang Imas Aryumningsih yang juga kader Partai Golongan Karya. Imas dicokok bersama tujuh orang lainnya di Subang, Jawa Barat, Selasa malam, 13 Januari 2018.
Baca:
Bupati Jombang Tambah Kepala Daerah dari ...
Kasus Pencucian Uang Rita Widyasari, KPK ...
Imas adalah peserta Pilkada 2018. Dia dan Sutarno merupakan pasangan calon bupati dan wakil bupati Subang nomor urut dua. Pasangan itu didukung oleh Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Berkarya.
Imas menambah panjang deretan kader Golkar lainnya yang ditangkap KPK. Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Selama 2017, beberapa kepala daerah dari Partai Golkar tertangkap dengan sangkaan korupsi oleh lembaga anti rasuah itu. Di antaranya adalah, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen, Bupati Kukar Rita Widyasari, Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi, dan Wali Kota Tegal Siti Masitha.
KPK menyita uang ratusan juta dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Imas. “Tapi dari pembicaraan awal ada miliaran (rupiah yang diketahui) terkait izin," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 Februari 2018.
Baca juga: Jika Bupati Subang Imas Aryumningsih Ditahan ...
Dari identifikasi awal, transaksi diduga dilakukan sehubungan dengan kewenangan perizinan. "KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status delapan orang yang tertangkap tangan itu," ujar Febri.
Tujuh orang yang ditangkap KPK bersama Bupati Imas adalah kurir, pegawai daerah setempat, dan kalangan swasta. Mereka telah dibawa ke Gedung Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
DEWI NURITA | M YUSUF MANURUNG | ADAM PRIREZA