Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Bertemu Moeldoko, Kartini Kendeng Hentikan Aksi di Istana

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Petani Gunung Kendeng melakukan labuh lesung di depan Istana Negara, Jakarta, 12 Jakarta 2018. Mereka membunyikan lesung untuk menunjukkan bahwa selama ini Istana tidak memberi perhatian pada mereka dan lebih berpihak pada pemodal. TEMPO/Amston Probel
Petani Gunung Kendeng melakukan labuh lesung di depan Istana Negara, Jakarta, 12 Jakarta 2018. Mereka membunyikan lesung untuk menunjukkan bahwa selama ini Istana tidak memberi perhatian pada mereka dan lebih berpihak pada pemodal. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kartini Kendeng mengakhiri aksi mengusung lesung di depan Istana Merdeka setelah bertemu dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Aksi yang berlangsung sejak 12 Februari itu awalnya akan digelar hingga Kamis, 15 Februari.

Sukinah, salah satu Kartini Kendeng, mengatakan pertemuan dengan Moeldoko berlangsung kemarin, Selasa, 13 Februari 2018 sekitar pukul 10.30 hingga 12.30 WIB di Istana. Sukinah datang bersama 12 orang kawan seperjuangan lainnya.

"Pak Moeldoko menyampaikan pertemuan ini baru pada tahap mendengarkan dan membangun jembatan untuk mencari solusi demi terjaganya kelestarian lingkungan bersama," kata Sukinah saat ditemui di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2018. Moeldoko juga menyatakan akan mencarikan solusi yang menguntungkan kedua pihak.

Baca juga: Tagih Janji Jokowi, Warga Kendeng Dirikan Tenda di Depan Istana  

Sukinah mengatakan, Moeldoko masih mengumpulkan keterangan dari semua pihak terkait terlebih dulu. Sebab, dia baru saja menjabat sebagai Kepala KSP. Dia juga berjanji akan meninjau langsung ke lapangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) Gunretno mengatakan Moeldoko juga memberi perhatian khusus kepada petani lantaran memiliki latar belakang organisasi tani yang berupaya memuliahkan tanah. "Kami berharap Pak Moeldoko segera menjalankan apa yang disampaikan kepada masyarakat pegunungan Kendeng. Apalagi harapan kami sesuai dengan motonya dia yaitu memuliakan tanah sesuai dengan fungsi semestinya tanpa merusak bumi," kata dia.

Usai pertemuan tersebut, Kartini Kendeng memutuskan menghentikan aksi dan kembali ke kampung halaman. Sebelum pulang, mereka melakukan aksi dengan menembang. Setelahnya, mereka menggelar brokohan atau selamatan. Satu nampan besar nasi tumpeng dan lauknya dibagikan kepada peserta aksi. Gunretno mengatakan brokohan dilakukan dalam rangka berharap pernyataan Presiden Joko Widodo terkait Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) bisa terlaksana.

Baca juga: Solidaritas Aksi Petani Kendeng, BEM: Pemerintah Lamban Merespon

Namun penghentian aksi tak berarti perjuangan Kartini Kendeng berakhir. Gunretno menuturkan pihaknya tetap menuntut tak ada pembangunan pabrik semen untuk melindungi lingkungan. Sambil menunggu kesepakatan dengan pemerintah, pihaknya akan mendirikan posko penyelamatan Kendeng.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kupatan Kendeng 2024 Singgung Bencana Banjir Jawa Tengah dan Proyek Strategis Nasional

3 hari lalu

Ritual Kupatan Kendeng di Desa Timbrangan Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang. Dokumentasi: JMPPK
Kupatan Kendeng 2024 Singgung Bencana Banjir Jawa Tengah dan Proyek Strategis Nasional

Tema Kendeng Nguripi Kwalat Lamun Ora Ngopen dipilih sebagai refleksi sejumlah program pemerintah yang menimbulkan kerusakan lingkungan.


Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) di Gudang Perum Bulog, Jakarta, Senin 11 September 2023. Pemerintah akan mulai menyalurkan bantuan pangan beras tahap kedua mulai pekan depan, Senin 11 September 2023. Penyaluran ini akan dilakukan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan ke depan. Tempo/Tony Hartawan
Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.


Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

16 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

Bos PT SHB Enik Waldkonig mengaku menemui sejumlah lembaga negara saat mau menawarkan program ferienjob ke universitas di Indonesia.


KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

17 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro saat memberikan keterangan soal usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 oleh Bawaslu di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juli 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

Moeldoko menyampaikan bahwa pihaknya sudah lakukan rapat evaluasi terkait program magang ferienjob 2023 pada minggu lalu.


Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

17 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro saat memberikan keterangan soal usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 oleh Bawaslu di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juli 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

KSP Moeldoko mengatakan baru tahu soal ferienjob dan minta diadakan rapat untuk membahasnya.


Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

18 hari lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

Ngabalin menjelaskan tim transisi dari Jokowi ke Prabowo akan dibentuk dalam waktu cepat.


KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

18 hari lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

Jokowi akan mengakhiri masa pemerintahan pada 20 Oktober 2024, saat Prabowo dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.


Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar Usulkan Pengadilan Rakyat, Ini Alasannya

34 hari lalu

Pakar hukum tata negara yang juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar saat di Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar Usulkan Pengadilan Rakyat, Ini Alasannya

Ahli Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar sebut pengadilan rakyat dalam deklarasi Kampus Menggugat. Begini balasan Moeldoko.


AHY Bertemu dengan Beberapa Tokoh Setelah Menjabat Menteri ATR, Siapa Saja?

41 hari lalu

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (ANTARA/HO-dokumen Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN)
AHY Bertemu dengan Beberapa Tokoh Setelah Menjabat Menteri ATR, Siapa Saja?

AHY telah bertemu dengan beberapa tokoh dengan berbagai tujuan, dari meminta dukungan hingga peningkatan hubungan kerja


Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

44 hari lalu

Sampul majalah TEMPO edisi 16 September 2019. dok. TEMPO
Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?