TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan akan ada peningkatan pengamanan menjelang perayaan tahun baru Imlek. Terutama setelah belakangan ini terjadi sejumlah aksi penyerangan dan teror terhadap tokoh agama dan tempat ibadah.
"Pengamanan ini untuk mengantisipasi aksi-aksi serangan di tempat ibadah terjadi saat Imlek," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Selasa, 13 Februari 2018.
Baca: Warga Tionghoa Madiun Bersihkan Patung Dewa-dewi Jelang Imlek
Aksi penyerangan terjadi sejak akhir Januari lalu terhadap tokoh agama dan tempat ibadah. Misalnya penyerangan terhadap pemimpin Pondok Pesantren Al Hidayah, Umar Basri, di Cicalengka Bandung dan Komandan Brigade Persatuan Islam di Bandung, Prawoto yang dianiaya oleh orang yang diduga depresi.
Di Tangerang pun sempat terjadi persekusi terhadap biksu Mulyanto Nur Halim beserta pengikutnya. Peristiwa terakhir terjadi pada Ahad lalu, yaitu penyerangan di Gereja St Lidwina Sleman, Yogyakarta yang melukai empat orang.
Baca: Alasan Sandiaga Uno Izinkan Perayaan Imlek 2018 Digelar di Monas
Setyo mengatakan aksi tersebut masih dalam penelusuran kepolisian. "Apakah ada keterkaitan antara satu penyerangan dengan yang lain," ujarnya.
Menurut Setyo, pengamanan Imlek akan difokuskan di klenteng-klenteng serta tempat perayaan tahun baru Imlek. "Di Jakarta tempat-tempat perayaan tahun baru Imlek dan klenteng-klenteng," kata dia.
Menurut dia, pengamanan tahun baru Imlek ini bukan hanya di daerah Jawa saja yang belakangan marak kejadian penyerangan, tapi juga di seluruh Indonesia. Setyo meminta masyarakat tetap tenang dan tidak gaduh dengan maraknya aksi penyerangan di tempat ibadah.