TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tak akan maju mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. Namun, JK memberikan dua syarat bagi calon wakil yang akan menggantikannya.
JK mengatakan, setiap tokoh tentu memiliki pengalaman dan cara yang berbeda-beda. "Tapi bagaimana semua tokoh bisa membantu keterpilihannya (Jokowi). Kedua, membantu dalam hal pekerjaan nanti. Dua-duanya, mungkin ada yang punya syarat-syarat itu," kata JK di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2018.
Baca juga: Tiga Nama Kandidat Cawapres Jokowi dari Kalangan Santri
Adapun calon wakil yang akan disodorkan kepada Jokowi, JK menyatakan belum memiliki nama yang memenuhi syarat tersebut. Apalagi, syarat yang paling utamanya adalah yang punya kemampuan dalam memperluas jangkauan keterpilihan dalam Pilpres 2019.
Simak: Survei Pilpres 2019, Jokowi Ditantang Prabowo - Anies
JK tak akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 lantaran mempertimbangkan usianya saat ini. Menurut dia, perlu ada kesempatan bagi orang yang masih muda untuk menggantikan dirinya. Meski tak akan mengikuti kontestasi pemilihan presiden, JK menegaskan akan tetap mendukung Jokowi supaya kembali terpilih. "Pak Jokowi kan masih muda dibanding saya. Otomatis dukung beliau maju. Ya tentu kami mendukung beliau," katanya.
Baca juga: 9 Nama Ini Masuk Bursa Cawapres Majelis Syuro PKS
Adapun menurut pengamat politik dari Survei Indo Barometer, Muhammad Qodari, calon wakil presiden yang tepat untuk mendampingi Joko Widodo kembali maju dalam pemilihan presiden 2019 haruslah memiliki karakter berbeda. Sebagai warga sipil, kata Qodari, Jokowi membutuhkan suara dari kalangan yang berlatar belakang militer atau profesional.
Baca juga: Megawati Mulai Mencari Cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019
Sebelumnya nama Jusuf Kalla disebut berpeluang kembali mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Dalam tulisannya di Asia Times, John McBeth menyebut alasan JK berpeluang lagi karena Jokowi kesulitan memilih cawapres yang dapat membantu mengamankan pemilih tradisional Muslim.