TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan tantangan kerja Kemenko Polhukam saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu terjadi karena adanya perubahan konstelasi politik secara global yang mempengaruhi kondisi di Indonesia.
Selain itu, kemajuan teknologi juga mendasari perubahan tantangan kerja Kemenko Polhukam. Berbagai bentuk penyalahgunaan teknologi komunikasi seperti hoax, serangan siber, dan ujaran kebencian melalui internet. "Ini suatu perubahan lingkungan yang perlu diketahui teman-teman duta besar," kata Wiranto di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Februari 2018.
Baca: Indonesia dan Cina Perkuat Kerja Sama Bidang ...
Wiranto menghadiri Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, hari ini, Selasa, 13 Februari 2018. Dalam rapat itu, Wiranto berpesan kepada para Duta Besar Indonesia mengenai tantangan kinerja Kemenko Polhukam saat ini.
"Kalau mereka temanya diplomasi zaman now, maka saya juga sampaikan tantangan kinerja Kemenko Polhukam zaman now." Namun Wiranto enggan membeberkan secara rinci apa saja yang disampaikannya kepada para peserta rapat kerja.
Intinya, kata Wiranto, rapat kerja hari ini bertujuan memberikan informasi kepada para Duta Besar dan Konsul Indonesia di luar negeri tentang tugas pokok Kemenko Polhukam.
Baca juga: Alokasi di Polhukam, Wiranto: Rp 6 M Tangani ...
Kemarin, Senin, 12 Februari 2018, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI 2018 yang diikuti diikuti oleh 134 kepala perwakilan, duta besar, dan konsul jenderal serta 15 orang eselon satu dan 56 orang eselon dua. Rapat itu bertajuk "Diplomasi Zaman Now." Mereka akan mendapatkan pembekalan dari beberapa menteri.
Jokowi meminta para duta besar tidak lagi merasa inferior lantaran perekonomian Indonesia saat ini termasuk yang terbesar di dunia dan kini Indonesia masuk ke jajaran Kelompok 20 (G-20). Ia juga berpesan agar membantu meningkatkan ekspor dan mengundang banyak investor masuk ke Indonesia. Menurut Presiden, kunci pertumbuhan ekonomi hanya dua, yaitu investasi dan meningkatkan ekspor produk-produk dalam negeri.