TEMPO.CO, Yogyakarta -Uskup Agung Semarang Robertus Rubiyatmoko meyakini insiden penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog Trihanggo Sleman Yogyakarta pada Ahad pagi 11 Februari 2018 telah diketahui pusat Gereja Katolik dunia, Vatikan. "Tanpa harus kami laporkan mereka (Vatikan) pasti sudah tahu," kata Uskup saat menjenguk para korban penyerangan gereja bersama Sultan Hamengkubuwono X di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Ahad petang.
Uskup menuturkan dengan cepatnya arus informasi saat ini, kejadian penyerangan gereja di Sleman menjadi viral menembus batas wilayah dunia. "Yang di luar negeri pun pasti segera tahu. Insiden ini menjadi keprihatinan bersama.”
Baca:
Ketua DPR: Kasus Gereja Sleman Jangan Jadi ...
Serangan Gereja St Lidwina, Ketua DPR ...
Menurut Uskup, viralnya penyerangan ini membuat insiden ini tak hanya menjadi keprihatinan para korban dan masyarakat Yogya saja. Tapi juga keprihatinan bagi Indonesia dan dunia. "Kedamaian ini yang harus kita jaga lebih erat.” Ia berpesan agar jangan sampai kejadian-kejadian seperti ini Indonesia terpuruk di mata dunia.
Dari insiden ini, kata Uskup, yang paling sulit adalah menjaga kewaspadaan tanpa melibatkan kecurigaan. "Waspada tanpa kecurigaan ini penting, tidak hanya bagi umat Katolik, namun bagi semuanya," ujarnya.
Baca: Keuskupan Agung Minta Warganet Tak Perkeruh Suasana
Hingga Ahad petang puluhan polisi bersenjata laras panjang berjaga di area rumah sakit Panti Rapih untuk menjaga para korban yang masih dirawat intensif. Dari empat jemaat gereja korban luka bacok, baru satu orang yang diperbolehkan pulang setelah dijahit tangannya. Sedangkan tiga korban lain termasuk pimpinan ibadah Gereja Santa Lidwina Romo Karl Edmund Prier masih dirawat di ruang terpisah.
Baca juga:
Pemerintah Didesak Ungkap Tokoh Utama ...
Saksi mata serangan gereja di Yogyakarta: 'Saya ...
Ketua Gereja Santa Lidwina Sleman Sukatno mengatakan pasca penyerangan gereja itu tak bisa digunakan sementara, setidaknya sampai pekan depan. Polisi masih menyelidiki lokasi kejadian. "Di dalam gereja juga masih berantakan, banyak bekas darah dari korban juga pelaku saat ditembak, harus dibersihkan dulu," ujarnya.
Selain membacok beberapa jemaat dan Romo Prier, penyerang juga merusak berbagai barang dalam gereja termasuk patung Yesus, Bunda Maria, serta bagian mimbar ibadah.