INFO NASIONAL - Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming mengingatkan para pemuda untuk bisa menjadi generasi melek politik sehingga ikut berperan sebagai partisipan penggerak awal demokrasi.
"Pemuda harus bisa melihat permasalahan dengan jernih dan obyektif agar membantu dalam proses pengenalan politiknya," kata Mardani saat menjadi pembicara dalam Kongres VII Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan dan Seminar Nasional di Auditorium Mastur Jahri Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca Juga:
Menurut Mardani, politik itu bukan tidak baik, namun tinggal bagaimana setiap orang memandangnya. "Kalau person-nya bagus, apa pun partai politiknya tidak jadi masalah. Karena, figur yang memiliki karakter dan integritas lah yang menentukan seorang politisi bisa baik," ujarnya saat berbagi pengalaman dengan tema "Peran pemuda dalam politik Indonesia".
Mardani pun memastikan hanya di jalur politik yang bisa merubah segala aturan dan kebijakan di negara ini. Karena, kebijakan yang dihasilkan elit politik berdampak terhadap hampir seluruh aspek kehidupan warga tak terkecuali anak muda. “Jadi, pemuda harus terlibat dalam politik, misalnya dengan ikut berpartisipasi saat mencoblos serta mengawasi program kerja yang dikampanyekan seorang calon kepala daerah dan caleg," kata Mardani yang juga sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu.
Apalagi di pemilu 2019 mendatang, kata Mardani, menurut data SMRC pemilih muda berusia 17 sampai 38 tahun mencapai 55 persen dari seluruh total pemilih. "Jadi, pengaruh pemuda luar biasa besar di pemilu mendatang. Jika pemilih ini kompak satu suara, tentu akan menghasilkan perubahan untuk kepemimpinan di masa mendatang," ucap pria yang merupakan Bupati Termuda se-Indonesia (29 tahun) yang tercatat di rekor MURI pada tahun 2010 ini.
Baca Juga:
Pada kesempatan itu, Mardani juga menekankan agar pemuda bisa sukses di semua bidang, mulai dari pendidikan, usaha, hingga politik. Namun tak lupa dia mengingatkan mahasiswa agar selalu berbakti dan ingat kepada kedua orangtua, sebagai kunci sukses dirinya selama ini yang selalu mengharapkan ridho dan doa orangtua.
"Suksesnya di usia muda, jangan menunggu tua baru sukses. Misalkan meraih gelar Doktor sejak usia muda, jadi ada kebanggaan. Kemudian jadi pengusaha muda atau kepala daerah di usia relatif masih muda, sehingga bisa berbuat dan berguna untuk banyak orang," ujar Mardani yang saat ini sedang menempuh pendidikan Doktor (S3) Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Airlangga Surabaya.
Pada acara itu terlihat antusias mahasiswa, terutama pada saat sesi tanya jawab. Dimana, mahasiswa dari perwakilan 30 BEM se-Kalimantan itu banyak melemparkan pertanyaan seputar perjalanan hidup sang tokoh muda Banua itu hingga sukses seperti sekarang. (*)