TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko bertemu dengan Vanesha 'Milea' Prescilla dan para pegiat media sosial di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta pada Selasa, 6 Februari 2018. Moeldoko meminta anak-anak muda itu agar membantu menyejahterakan masyarakat.
Moeldoko mengatakan tantangan nasionalisme bagi anak muda Indonesia ke depan bukan lagi soal mengangkat senjata. Melainkan membantu masyarakat lewat inovasi dan memproduksi hal positif.
"Kuncinya menyalurkan apa yang kita miliki, kita mampu untuk mewujudkan keadilan sosial," kata Moeldoko dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca: Cerita Moeldoko Jaga Netralitas TNI Saat Jadi Panglima
Menurut mantan Panglima TNI ini, ke depan tantangan akan lebih berat sebab perkembangan dunia berubah dengan cepat. Pelbagai jenis profesi pekerjaan bakal menghilang seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi.
Ia mengatakan Revolusi Industri 4.0 terkait teknologi informasi dan komunikasi mengubah cara manusia berproduksi. Generasi milenial akan merasakan saat-saat teknologi menghimpit seluruh kehidupan manusia.
Moeldoko memberi tips agar generasi muda bisa bertahan dalam menghadapi perubahan zaman. Menurut dia, inovasi menjadi salah satu kunci jawaban untuk bertahan. "Mereka yang berhasil adalah mereka yang berhasil membangun dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dengan melakukan hal-hal yang produktif,” ujarnya.
Baca: Sepuluh Hari Diputar di Bioskop, Dilan 1990 Ditonton 3 Juta Orang
Moeldoko bercerita pernah bertemu dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang menciptakan teknologi micro bubble untuk sistem perikanan. Teknologi kini telah masuk ke dunia industri dan berhasil mempercepat pertumbuhan ikan. "Dengan teknologi tersebut, produksi ikan budidaya dapat ditingkatkan," kata dia.
Vanesha, pemeran Milea dalam film Dilan 1990 yang kini populer, menuturkan film yang ia bintanginya bisa menjadi pintu masuk untuk mengajak anak muda lebih kritis dan terbuka. Menurut dia, sosok Dilan yang kini diidam-idamkan generasi muda tidak hanya ditampilkan dengan karakter dan sifat negatif.
"Semangat bela negara, kepercayaan diri yang tinggi, yang muncul dalam sosok Dilan, dapat ditampilkan dengan cara kekinian yang disukai anak muda," kata Vanesha.
Adapun Dovi dan Jo da Lopez, kakak beradik yang menjadi Youtubers ini menjelaskan berdasarkan temuan mereka, konten negatif menyebar empat kali lebih banyak dibandingkan konten positif. Oleh karena itu, mereka meminta rekan-rekannya agar tak lelah membuat konten positif.
Beberapa pegiat media sosial yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Eka Gustiwana, Jessica Milla, Yasa Singgih, Ayla Dimitri, Danny Syah Aryaputra, Vanesha Prescilla, Anggika Bolsterli, Melody Nurramdhani Laksani, Vikra Ijas, Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez, dan lainnya.