TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menengarai ada yang menskenariokan fitnah di balik penyebutan namanya dalam kasus kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). "Ini skenario siapa?" ujar Yudhoyono di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.
Fitnah itu, kata SBY, adalah keterangan saksi Mirwan Amir di persidangan bahwa seolah-olah dia terlibat dalam kasus E-KTP. Selain itu SBY juga merasa difitnah oleh pernyataan kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya, bahwa proyek e-KTP ditengarai oleh partai pemenang pemilu 2009-2014.
Baca: Klarifikasi Namanya Dikaitkan Kasus E-KTP, SBY: Ini Perang Saya
SBY mengatakan pernyataan Firman bahwa ada intervensi oleh partai pemenang pemilu dalam proyek e-KTP tidaklah benar. Bahkan, ujar SBY, hingga akhir jabatannya sebagai presiden, ia tidak ada mendapat laporan soal skandal e-KTP. "Dari Mendagari, tim pengarah hingga tim teknis tidak ada yang melaporkan kepada saya soal kasus e-KTP," katanya.
SBY menduga yang menyutradarai fitnah ini. Sebab, SBY mengaku mendapat informasi ada pertemuan antara Firman dengan beberapa orang sebelum persidangan. "Info ini dari sumber yang terpecaya, dan ini yang menjadi cikal bakal nama saya disebut dalam persidangan," ujarnya.
Simak: Kata SBY, Percakapan Mirwan Amir dan Firman Wijaya Penuh Rekayasa
Selain itu, kata SBY, percakapan antara Firman dan Mirwan dalam persidangan sangat bias, termasuk ucapan Firman ke media massa. "Ini seperti direkayasa," kata SBY.
SBY beranggapan tuduhan tersebut dibumbui unsur politik menjelang pilkada serentak hingga pemilu presiden 2019. Sebelumnya, SBY melaporkan Firman Wijaya dengan fitnah dan pencemaran nama baik ke Bareskrim dengan No LP/187/II/2018 tanggal 6 Februasi 2018.