TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung rencana Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk mempertemukan mantan narapidana terorisme dengan keluarga korban.
"Ya, supaya mantan napi terorisme tuh melihat dengan jelas korbannya apa," kata pria yang akrab disapa JK itu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.
Baca juga: Kemenkopolhukam Akan Pertemukan Bekas Teroris dengan Korban
JK menjelaskan, para mantan napi terorisme perlu bertemu dengan keluarga korban agar memahami bahwa tindakan mereka membuat orang lain kehilangan keluarganya. "Karena di pikiran mereka kadang-kadang, oh, melawan ingin ngebom orang asing. Tentu mengebom orang asing sama salah. Semua salah. Tapi, jangan lah menyebabkan orang kehilangan keluarganya," ujar JK.
Menkopolhukam Wiranto sebelumnya berencana membuka rekonsiliasi antara mantan narapidana terorisme dengan keluarga korban. Pertemuan itu dimaksudkan agar bekas narapidana bisa menyampaikan maaf kepada keluarga korban.
Pertemuan dijadwalkan pada akhir Februari 2018. Menurut Wiranto, mantan narapidana yang akan dipertemukan adalah yang telah dibina dan mau bekerjasama dengan pemerintah.
Baca juga: Idrus Marham:: Pemerintah Akan Bantu 60 Keluarga Eks Teroris
Wiranto menuturkan dunia internasional mengapresiasi langkah-langkah pemerintah Indonesia yang telah melakukan pencegahan perkembangan terorisme secara manusiawi. Pemerintah akan melakukan deradikalisasi para pelaku terorisme dari hulu ke hilir.
Adapun Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, ada sekitar 150 orang bekas terpidana teroris yang akan dipertemukan dengan korban. Sebanyak 150 orang itu telah mendapatkan pembekalan dan pembinaan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).