TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI M. Zaadit Taqwa, yang memberikan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo di acara Dies Natalis ke-68 UI pada Jumat pekan lalu, mendapat dukungan dari mantan Ketua BEM UI. Aksi protes Zaadit, dinilai para seniornya itu, bukan suatu tindakan kriminal. Apalagi dia tidak berpretensi menyerang pribadi Jokowi.
"Pak Jokowi perlu lebih paham cara anak UI bercanda, kan pembantu Presiden juga kebanyakan alumni UI," ujar Ketua BEM UI 2011 Faldo Maldini saat dihubungi Tempo, Senin, 6 Februari 2018.
Baca juga: Jokowi Ajak BEM UI ke Asmat, Aktivis: Presiden Salah Merespons
Faldo, yang juga mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Inggris, juga menantang pihak-pihak yang kemarin menuding aksi Zaadit ditunggangi kepentingan politik memberikan bukti. "Kalau ada, silakan buka. Kalau tidak ada, tidak fair berasumsi begitu," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menghadiri kegiatan Dies Natalis ke-68 UI di Depok, Jumat, 2 Februari 2018. Saat Presiden berada di podium, Zaadit, yang duduk di kursi tamu, secara tiba-tiba meniupkan peluit dan mengacungkan kartu kuning. Aksi itu tidak berlangsung lama karena pasukan pengawal presiden (Paspampres) segera membawa keluar mahasiswa itu.
"Saya ingin menyampaikan pesan terhadap tiga hal agar diperhatikan Presiden," kata Zaadit, yang saat ini duduk di semester delapan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Namun pesan itu belum sempat disampaikan karena ia lebih dulu dihalau pengawal presiden.
Menurut dia, peluit dan kartu kuning itu menjadi peringatan kepada Jokowi. Sebab, saat ini masih banyak isu yang membuat masyarakat resah. Beberapa yang menjadi sorotan adalah masalah gizi buruk suku Asmat, dwifungsi Kepolisian RI/Tentara Nasional Indonesia, serta peraturan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi tentang organisasi mahasiswa.
Baca juga: Fahri Hamzah Beri Kartu Merah untuk Jokowi di Acara Alumni KAMMI
Ketua BEM UI 2015 Andi Aulia Rahman juga menyatakan dukungannya terhadap aksi Zaadit. Bahkan ia berani menjamin dukungan itu datang dari semua mantan Ketua BEM UI lintas angkatan.
"Mendukung tanpa kurang satu pun," ujar Andi, yang saat ini menjadi calon hakim di Mahkamah Agung.