Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Prada Budi, Warga Suku Anak Dalam yang Jadi Anggota TNI AD

image-gnews
Prajurit Dua Budi, warga Suku Anak Dalam yang kini menjadi anggota TNI AD. Video Budi saat berkunjung ke desanya di pedalaman hutan dan disambut warga SAD viral.
Prajurit Dua Budi, warga Suku Anak Dalam yang kini menjadi anggota TNI AD. Video Budi saat berkunjung ke desanya di pedalaman hutan dan disambut warga SAD viral.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Prajurit Dua Budi mendadak tenar. Video Budi yang mendatangi warga Suku Anak Dalam di Jambi viral beberapa hari terakhir. Budi yang kini masih di bawah Batalyon Yonif Raider 142 Ksatyia Jaya Jambi, dalam video itu tampak mengunjungi warga SAD yang tengah sakit.

Budi merupakan salah satu warga Suku Anak Dalam yang berasal dari Taman Nasional Bukit Duabelas. Suku Anak Dalam atau yang dikenal dengan Orang Rimba adalah sekelompok masyarakat yang masih meninggali belantara hutan di kawasan Jambi dan Sumatera Selatan.

Saat dihubungi Tempo, Budi mengisahkan kehidupannya sebagai Anak Rimba hingga menjadi tentara. Budi lahir dari orang tuanya yang merupakan suku Anak Dalam yaitu Babayang dan Babeda.

Baca juga: 16 Warga Suku Anak Dalam Dirawat di Jambi

Pria kelahiran 24 April 1998 itu bersekolah dasar di SD 191 Pemarang Kabau. Ia kemudian meneruskan sekolah ke SMP Satu Atap di Sarolangun, kemudian meneruskan di SMA Terbuka.

"Jujur saja saya bangga sudah bisa membuktikan jika warga suku terasing bisa menjadi prajurit, tapi lebih senang jika semua warga SAD ke depan bisa sejajar dengan warga lain pada umumnya," ujarnya.

Prajurit Dua Budi, warga Suku Anak Dalam yang kini menjadi anggota TNI AD. Video Budi yang mendatangi warga Suku Anak Dalam viral.

Budi mengatakan awalnya ia masih kikuk berbaur dengan rekan-rekannya satu angkatan atau anggota TNI lainnya. "Sekarang sudah berangsur bisa menyesuaikan diri," katanya.

Sebagai Orang Rimba, Budi mengatakan ia lebih senang berada di hutan belantara ketimbang tinggal di kota besar. "Dalam hutan sepi, tenang dan tidak ada yang mengganggu," ujarnya.

Cita-cita menjadi tentara telah dipupuk Budi sejak masih kecil. Anak ke empat dari 9 bersaudara ini mengatakan kecintaannya pada tentara semakin besar ketika ada acara Tentara Manunggal Membangun Desa pada 2015.

"Namun yang lebih memotivasi saya adanya sosok seorang anggota Babinsa bertugas di kawasan desa kami, yakni bapak Serda Husni Thamrin," ujarnya.

Menurut Budi, Husni Thamrin lah yag selalu mendampingi dan membina anak-anak SAD agar lebih giat dan berpikiran maju. "Dia membantu saya mulai mendaftar hingga diterima menjadi prajurit," ujarnya.

Sebagai Orang Rimba, Budi awalnya kesulitan untuk memenuhi syarat administratif untuk mendaftar jadi tentara. Budi tak memiliki akta kelahiran, kartu tanda pengenal, kartu keluarga dan kartu tanda penduduk. Menurut Budi, semua persyaratan itu dibantu diurus oleh Serda Husni Thamrin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga akhirnya Budi mendapat semua persyaratan itu atas bantuan Husni. Ia akhirnya mendaftarkan diri masuk ke sekolah tamtama TNI pada Agustus 2016.

Adapun Husni Thamrin kepada Tempo mengatakan sangat senang bisa membantu Budi. "Ini bagian tugas saya membina dan menjaga keamanan warga, termasuk warga SAD wilayah tugas saya sebagai Babinsa," katanya.

Husni selain sebagai seorang bintara pembina desa juga kerap mengajar baca tulis untuk Orang Rimba. "Kebetulan istri saya juga mengajar di Sekolah Dasar 191 satu atap Pematang Kabau," ujar anggota Kodim 0420 Sarolangun Bangko.

Husni berharap, kedepan akan muncul Budi-Budi lain yang bisa berkiprah di semua bidang. "Saya lebih senang lagi jika semua warga SAD hidup sejahtera seperti warga pada umumnya," ujar Husni.

Soal masa depannya, Budi mengatakan ingin bertugas dekat dengan tempat tinggalnya. Ia ingin ikut membantu memajukan warga SAD. Apalagi saat ini Orang Rimba masih dalam posisi kehidupan yang terbelakang, mereka hanya mengandalkan makanan dari dalam hutan.

Menurut Budi, mesi diakui sebagai warga negara Indonesia, kondisi warga Suku Anak Dalam masih memprihatinkan. "Mirisnya lagi kami dijadikan komuditi jualan oleh banyak pihak, antara lain salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat ke luar negeri untuk meraup uang demi kepentingan pribadi atau kelompok. Contohnya, mengklaim mendampingi SAD sejak puluhan tahun lalu, tapi kami memang sengaja dipelihara agar tidak berubah, dengan tujuan akan tetap laku dijual," ujar Budi.

Direktur Eksekutif Komunitas Konservasi Warsi, Rudi Syaf mengakui jadi pendamping warga Anak Dalam. Namun ia membantah tuduhan sengaja memelihara kemiskinan warga Suku Anak Dalam.
"Tidak benar jika kami dituding punya niat sejahat itu. Budi pun sejak Sekolah Dasar kami yang mendidik. Untuk apa kami memelihara kebodohan warga SAD, buktinya kami sejak dulu mengadakan program pendidikan buat mereka," katanya.

Baca juga: Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Rudi mencontohkan, warga SAD sebanyak 4.100 jiwa yang menempati kawasan hutan belantara Taman Nasipnal Bukit Dua Belas dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, enam orang sudah tercatat lulus SMA serta 300 orang lebih sudah bisa baca tulis. "Itu bukti buah hasil kami lakukan," kata Rudi.

Dulunya Budi kecil yang sehari-hari hanya mengenakan cawat (lilitan kain hanya menutupi bagian tertentu saja, kini tampak gagah memakai seragam tentara.

"Saya sejak resmi menjadi tentara sekitar enam bulan, baru satu kali pulang kampung, karena ibu saya sakit. Saya ketika itu ibu saya hanya sakit demam biasa. Saya bawa obat, karena saya tahu ibu saya tidak akan mau diajak berobat ke klinik atau tempat lainnya, biasanya kami hanya diobati hanya memanfaatkan isi hutan," kata Budi.

Selain Budi, ada satu lagi warga Suku Anak Dalam asal Desa Bungku, bernama Yogi Subawan, juga menjadi anggota TNI.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Sejumlah Taruna Akademi TNI Akmil, AAU dan AAL melakukan kirab drumband Akademi TNI di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 21 Agustus 2022. Kirab tersebut diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI. ANTARA/Muhammad Adimaja
Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024


Jokowi Klaim Selesaikan Konflik Pertanahan Suku Anak Dalam yang Sudah Berjalan 35 Tahun

1 Desember 2022

Presiden Indonesia Joko Widodo saat menyampaikan sambutannya pada pertemuan tahunan bank sentral Indonesia dengan para pemangku kepentingan keuangannya di Jakarta, 30 November 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Jokowi Klaim Selesaikan Konflik Pertanahan Suku Anak Dalam yang Sudah Berjalan 35 Tahun

Jokowi menyebut persoalan suku yang berdiam di hutan Jambi itu bisa selesai karena Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto turun ke lapangan.


Profil Suku Anak Dalam di Jambi, 2 Versi Asal Usulnya

7 September 2022

Meragu, Bocah Suku Anak Dalam, menunggu pembagian bantuan dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di desa Olak Besar, Kabupaten Batanghari, Jambi, 13 Maret 2015. Lewat Direktorat Komunitas Adat Terpencil, pemerintah akan siapkan berbagai solusi untuk berbagai masalah terkait Suku anak Dalam. ANTARA/Fanny Octavianus
Profil Suku Anak Dalam di Jambi, 2 Versi Asal Usulnya

Suku Anak Dalam merupakan suku yang bertempat di sekitar Jambi. Mereka memiliki keunikan dan tradisi khas untuk bertahan hidup.


5 Kebiasaan Unik yang Dijalankan Suku Anak Dalam di Jambi

7 September 2022

Warga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba Jambi beristirahat di bawah tenda di perkebunan kelapa sawit Pelepat, Bungo, Jambi, Selasa, 19 Mei 2020. Puluhan Orang Rimba dari 118 jiwa yang biasa menetap di perumahan SAD dampingan SSS Pundi Sumatera di daerah itu, memilih tinggal sementara di kawasan perkebunan karena khawatir terhadap wabah virus Corona. ANTARA/Wahdi Septiawan
5 Kebiasaan Unik yang Dijalankan Suku Anak Dalam di Jambi

Suku Anak Dalam di Jambi memiliki banyak kebiasaan menarik yang berbeda dengan budaya lainnya. Berikut 5 di antaranya.


Mensos Risma Segera Salurkan Bansos untuk 2.000 KK Suku Anak Dalam

21 Maret 2021

Menteri Sosial Tri Rismaharini
Mensos Risma Segera Salurkan Bansos untuk 2.000 KK Suku Anak Dalam

Mensos Risma bersama Kemendagri sebelumnya telah melakukan perekaman data kependudukan bagi warga Suku Anak Dalam.


Selain Kambing dan Palawija, Risma Akan Buka Akses Internet Bagi Suku Anak Dalam

17 Maret 2021

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau perekaman data NIK dan e-KTP bagi warga KAT Suku Anak Dalam (SAD) di balai Desa Simpang Jelutih, Batanghari, Jambi (10/3)
Selain Kambing dan Palawija, Risma Akan Buka Akses Internet Bagi Suku Anak Dalam

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma akan memberi akses internet bagi warga Suku Anak Dalam untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.


Setelah Sanca di Tangsel, Ular Piton Lilit Orang di Hutan Jambi

15 Juli 2020

Dua ekor kambing mati, sedangkan satu ekor lainnya sudah ditelan oleh ular piton
Setelah Sanca di Tangsel, Ular Piton Lilit Orang di Hutan Jambi

Lilitan ular yang mematikan kembali terjadi. Ular piton versus warga Suku Anak Dalam di Merangin, Jambi. Si ular dilepasliar.


Kisah Gelang Kalung Jimat Suku Anak Dalam, Jangan Coba Menyumpah

1 November 2019

Gelang sebelik sumpah atau sebalik sumpah. Situs Shopee
Kisah Gelang Kalung Jimat Suku Anak Dalam, Jangan Coba Menyumpah

Gelang sebelik sumpah atau sebalik sumpah adalah oleh-oleh khas dari Jambi. Dipercaya sebagai jimat dan ada cerita di balik itu.


17 Warga Suku Anak Dalam Terdaftar sebagai Pemilih di Pemilu 2019

8 Februari 2019

Permukiman Warga Suku Anak Dalam Batin Sembilan dalam kawasan hutan penyangga Hutan Harapan. TEMPO/Syaipul Bakhori
17 Warga Suku Anak Dalam Terdaftar sebagai Pemilih di Pemilu 2019

Warga Suku Anak Dalam ini sebelumnya juga ikut dalam Pemilu 2014 untuk pemilihan anggota legislatif dan pilkada di Kabupaten Dhamasraya.


Cerita Suku Anak Dalam di Jambi yang Ikut Merawat Hutan Harapan

7 September 2018

Anak Warga Suku Anak Dalam sedang mengikuti program Pendidikan Sekolah Kelas Jauh yang dijalankan Hutan Harapan. TEMPO/Syaipul Bakhori
Cerita Suku Anak Dalam di Jambi yang Ikut Merawat Hutan Harapan

Warga Suku Anak Dalam Bathin IX yang menetap di Sungai Pelumpang kini dilibatkan dalam merestorasi kawasan hutan harapan.