TEMPO.CO, Jakarta - Ustad Abdul Somad menyampaikan ada banyak tuduhan di internet bahwa dia adalah ustad radikal. "Banyak orang nuduh saya di internet, katanya saya jihad keras, ustad radikal," kata Abdul Somad saat mengisi kuliah duha di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, pada Ahad, 4 Februari 2018.
Di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyimak ceramahnya, Abdul Somad menjelaskan orang yang menuduhnya radikal pasti menonton ceramahnya hanya pada bagian saat dia talbiyah dengan nada keras. "Pasti dia nonton pas saya, Labbaika Allahumma labbaik," katanya sambil berteriak.
Baca juga: Kemlu Diminta Klarifikasi Soal Penolakan Abdul Somad di Hong Kong
Abdul Somad kemudian mencontohkan cara bicaranya yang lembut dengan melantunkan talbiyah. "Coba nonton yang lembut tadi. Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika lak."
Abdul Somad kemudian bergurau bahwa orang yang menuduhnya radikal itu tidak bisa menonton ceramahnya lebih lama di internet. "Paketnya (paket data) enggak ada," kata dia.
Ustad Abdul Somad sebelumnya pernah diusir ketika hendak berdakwah. Selain di Bali, petugas imigrasi Hong Kong juga pernah meminta Abdul Somad kembali ke Indonesia.
Ustad Abdul Somad pergi ke Hong Kong karena diundang untuk mengisi pengajian salah satu WNI di sana. Ketika baru mendarat di Bandara International Hong Kong, pada Desember 2017, petugas imigrasi menghadangnya dan tak mengizinkannya masuk negara itu tanpa alasan yang jelas.