Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pernyataan Sultan Soal Baksos Gereja Dianggap Cederai Kebhinekaan

image-gnews
Gubernur DIY Sri Sultan HB X (kiri) melihat peta lokasi banjir di pos pengungsian Desa Kebon Agung, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, 29 November 2017. Dalam kunjungan tersebut Sri Sultan HB X melihat kondisi pengungsi korban banjir dan memberikan bantuan serta menyatakan status siaga darurat bencana. ANTARA FOTO
Gubernur DIY Sri Sultan HB X (kiri) melihat peta lokasi banjir di pos pengungsian Desa Kebon Agung, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, 29 November 2017. Dalam kunjungan tersebut Sri Sultan HB X melihat kondisi pengungsi korban banjir dan memberikan bantuan serta menyatakan status siaga darurat bencana. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X soal batalnya bakti sosial Gereja Santo Paulus Pringgolayan, Bantul, dikritik oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yogya Antonius Fokki Ardiyanto.

"Sultan menanggapi tindakan tersebut secara sepihak tanpa melihat latar belakang serta tidak berkeadilan dalam menyimpulkan suatu masalah daerah," ujar Fokki Ardiyanto yang merupakan Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Dewan Pimpinan Nasional Repdem dalam siaran pers kepada Tempo Jumat 2 Februari 2018.

Repdem yang merupakan sayap politik PDI Perjuangan menilai pernyataan Sultan sebagai kepala daerah itu dinilai bisa mencederai semangat hidup harmonis diantara umat beragama. "Sultan melalui pernyataannya secara tidak langsung juga terkesan tidak mendukung kehidupan yang demokratis khususnya kerukunan hidup antar umat beragama, terlebih pernyataan tersebut telah mencederai semangat kebhinekaan," ujarnya.

Baca juga: Baksos Gereja Ditolak Ormas, MUI: Bukan karena Anti-Kristiani

Sebelumnya Bakti Sosial Gereja Santo Paulus itu batal digelar pada Selasa 30 Januari 2018. Baksos tersebut digelar setelah pada Ahad pagi, 28 Januari 2018 sejumlah pemuda masjid dan organisasi masyarakat yang mengatasnamakan umat Islam menolak baksos tersebut dengan alasan kristenisasi.

Menanggapi hal itu, Sri Sultan mengatakan baksos tersebut pengemasannya kurang tepat. "Mbok baksos itu enggak usah mengatasnamakan gereja, kan persepsinya jadi lain," kata dia kepada Tempo, Rabu 31 Januari 2018.

Menurut Fokki, Sultan perlu penyegaran serta peninjauan kembali oleh Kementerian Dalam Negeri karena dinilai kurang memihak pada kebhinekaan dalam semangat dasar ideologi Pancasila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami meminta Sultan sebagai Gubernur DIY dapat memfasilitasi para pihak sehingga peristiwa itu tidak menimbulkan luka bagi segenap anak bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Sultan sebagai kepala daerah, ujar Foki, memiliki kewajiban sebagaimana tercantum dalam Undang-undang no.23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Kewajiban itu antara lain memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan; dan mengembangkan kehidupan demokrasi.

Baca juga: Kata Waligereja Indonesia Soal Baksos Gereja yang Ditolak Ormas

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di sela mengikuti rapat kerja musyawarah rencana pembangunan bersama Sultan dan bupati/walikota se DIY awal pekan ini di Yogya mengaku sudah mengetahui ihwal pembubaran bakti sosial gereja di Bantul itu oleh sekelompok ormas.

"Saya sudah mendapat laporan dan diskusi dengan pak gubernur (Sultan) soal itu, tapi saya belum bisa berkomentar dulu," ujar Tjahjo. Tjahjo menuturkan pihaknya masih akan mengecek detil informasi tindakan yang mengarah intoleransi tersebut. "Baik (intoleransi) di Bantul, Sleman dan Yogya lain, masih kami cek dulu," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

3 hari lalu

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. social media livestream video obtained by REUTERS
Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

4 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

4 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

5 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Bagi-bagi Izin Konsesi Tambang untuk Ormas demi Membayar Utang Politik

5 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersitegang karena urusan izin usaha pertambangan, perkebunan, hingga pertanian (IUP) untuk organisasi kemasyarakatan
Bagi-bagi Izin Konsesi Tambang untuk Ormas demi Membayar Utang Politik

Pemerintah sedang merancang pembagian Izin konsesi tambang bagi organisasi kemasyarakatan atau ormas. Upaya Jokowi membayar utang politik?


Pengajian Al-Hidayah dan HWK Resmi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar 2024-2029

12 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat memberi sambutan di acara deklarasi dukungan Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Pengajian Al-Hidayah dan HWK Resmi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar 2024-2029

Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029.


Kasus Pemerasan oleh Ormas Terhadap Pengusaha Hiburan Malam di Bekasi, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

15 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kasus Pemerasan oleh Ormas Terhadap Pengusaha Hiburan Malam di Bekasi, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Dari kelima pelaku pemerasan pengusaha hiburan malam di Kabupaten Bekasi, polisi menetapkan YM dan M sebagai tersangka.


British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

18 hari lalu

British Museum. Wikipedia
British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.


Kapolres Metro Tangerang Minta Masyarakat Laporkan Ormas yang Paksa Minta THR Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi Uang THR. Shutterstock
Kapolres Metro Tangerang Minta Masyarakat Laporkan Ormas yang Paksa Minta THR Lebaran

Kapolres Metro Tangerang Kota mengatakan, sejumlah oknum ormas atau kelompok tertentu kerap meminta THR kepada para pelaku usaha menjelang Lebaran.


Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

19 hari lalu

Anak-anak Palestinian berdiri didepan Gereja St. Porphyrios di kota Gaza (24/7). Gereja St. Porphyrios menampung ratusan warga Palestina yang mengungsi selama serangan Israel ke Gaza. AP/Lefteris Pitarakis
Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

Gereja-gereja Katolik di Palestina merayakan Minggu Paskah di tengah serangan Israel yang masih berlangsung.