TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan permasalahan Kejadian Luar Biasa campak yang menimpa 600 orang anak di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua telah diselesaikan. Satuan Tugas Kesehatan bentukan TNI, kata Hadi, telah bertugas dengan hasil yang sesuai harapan.
"Sudah tidak ada lagi permasalahan campak, 13.336 anak sudah divaksinasi oleh Satgas Kesehatan TNI," kata Hadi melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 1 Februari 2018
Meski demikian, kata Hadi, Satgas Kesehatan TNI tetap beroperasi. Mereka bertugas memberikan pelayanan medis kepada masyarakat di 224 kampung di wilayah Asmat, khususnya menjaga kesehatan anak-anak yang tergolong rentan terhadap serangan campak dan gizi buruk.
Baca: KLB Campak di Papua, Menkes Akan Kirim Dokter Spesialis
Ihwal kendala transportasi tim dokter menuju lokasi, Hadi memerintahkan TNI Angkatan Laut untuk mengoperasikan kapal, baik yang kecil maupun besar, menyusuri sungai dan rawa-rawa menuju 224 kampung tersebut.
Hadi juga berencana memasang alat komunikasi Very Small Aperture Terminal atau Vsat di posko kesehatan yang berada di Agats. Tujuannya adalah untuk mempermudah tim dokter yang berada di kampung-kampung pedalaman untuk berkomunikasi dengan posko tersebut.
Simak: Wabah Campak di Kabupaten Asmat, Kapolda: Dokter Sangat Minim
“Apabila ada permasalahan yang tidak dapat ditangani di Asmat, bisa langsung dikomunikasikan melalui Vsat TNI di Cilangkap untuk dikomunikasikan dengan Puskes TNI," ujar Hadi.
Berdasarkan data yang diterima Tempo, ada 185 personel Satuan Tugas Kesehatan TNI di Asmat. Unit tersebut terdiri dari 50 orang tim Kesehatan TNI, 69 orang Unit Pengamanan Wilayah, 20 orang Unit Penerbangan TNI Angkatan Darat, 20 orang unit evakuasi serta 26 unit pendukung lainnya.
Lihat: Atasi Wabah Campak, Jokowi Perintahkan Warga Asmat Direlokasi
Tim tersebut bertugas mengidentifikasi serta memberikan bantuan pengobatan dan evakuasi pasien menuju Rumah Sakit Umum Daerah Agats. Pengiriman tim medis ke Asmat merupakan bagian dari perintah Presiden Joko Widodo. Instruksi itu disampaikan presiden saat membuka Rapat Pimpinan TNI-Polri 2018 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 23 Januari 2018.
Perintah itu berkaitan dengan penetapan Kejadian Luar Biasa oleh Jokowi ihwal kasus gizi buruk dan busung lapar. Gizi buruk menjadi salah satu penyebab mewabahnya campak di Asmat. Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan sebanyak 72 orang meninggal karena kasus gizi buruk dan campak di Asmat.