TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri atau Densus 88 menangkap satu orang yang diduga teroris di Banyumas, Jawa Tengah, hari ini, Kamis, 1 Februari 2018, pukul 11.00. Orang yang diduga teroris tersebut berinisial S, 34 tahun, warga Jalan Agus Salim, Karang Pucung, Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal mengatakan S diduga terlibat menyembunyikan dan memfasilitasi buron teroris kasus penyelundupan senjata dari Filipina, Ageng Nugroho, yang merupakan kelompok Suryadi Mas’ud. "Memfasilitasi dan mendanai kelompok teroris Ageng Nugroho untuk berangkat ke Filipina Selatan," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis.
Baca juga: Pengamat: Polisi Jadi Pelampiasan Serangan Teroris
Suryadi Mas'ud merupakan orang yang diduga terlibat dalam bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016. Dia juga ditengarai orang yang membangun kelompok teror Indonesia dan Filipina Selatan
Baca Juga:
Pada Maret 2017 lalu, polisi mensinyalir Suryadi sudah tujuh kali bolak-balik ke Filipina. Tujuannya adalah membeli senjata api. Senjata yang berhasil dibeli di antaranya 17 pucuk M16 dan satu pucuk M14. Selain itu, Suryadi merupakan pemasok senjata bagi kelompok teror Aceh.
Sebelumnya, Densus 88 juga menangkap tiga orang yang diduga teroris di Dusun Bengkal, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pukul 09.00. Ketiga terduga adalah W alias Ageng warga Tegal, Lu alias Toro warga Tegal, dan Z warga Bengkal, Temanggung. Ketiganya diciduk di sebuah toko grosir.
Untuk kasus di Temanggung, Iqbal belum menjelaskan lebih jauh tentang keterlibatan ketiganya dalam jaringan teroris tertentu. Namun ketiganya terindikasi masuk jaringan terorisme Jawa Timur. "Temanggung masih pendalaman," ucapnya.