Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Toleransi, 80,8 Persen Perempuan Tak Mau Jadi Radikal

image-gnews
Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid. Dok. TEMPO/ Jacky Rachmansyah
Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid. Dok. TEMPO/ Jacky Rachmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wahid Foundation meluncurkan survei nasional soal tren toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim di Indonesia. Hasilnya, sebanyak 80,8 persen perempuan tidak bersedia menjadi radikal dan sebanyak 80,7 persen perempuan Indonesia mendukung hak kebebasan dalam menjalankan ajaran agama dan keyakinan.

"Perempuan lebih tidak bersedia radikal dibanding laki-laki," kata Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman atau Yenny Wahid, di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin, 29 Januari 2018. Angka ini lebih tinggi ketimbang laki-laki yang berada pada angka 76,7 persen.

Baca juga: Jusuf Kalla: Indonesia Bisa Jadi Contoh Negara Toleran di Dunia

Wahid Foundation melakukan survei ini bersama dengan United Nation Women dan Lembaga Survei Indonesia yang dilakukan pada Oktober 2017. Survei ini melibatkan 1.500 responden laki-laki dan perempuan dengan margin of error 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Selain itu, survei ini juga mencatat sebanyak 55 persen perempuan yang intoleran. Angka ini lebih sedikit dibanding laki-laki sebesar 59,2 persen. "Perempuan intoleran lebih sedikit dibandingkan laki-laki," ujar Yenny. Sementara itu, sebanyak 53 persen perempuan juga memiliki lebih sedikit kelompok yang tidak disukai dibandingkan laki-laki sebesar 60,3 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Yenny, angka ini penting karena menunjukkan kelompok yang tidak disukai berkaitan dengan level intoleransi di sebuah negara atau komunitas. "Makin banyak yang tidak disukai, makin menunjukkan intoleransi tinggi," ujarnya.

Baca juga: 150 Pemuda dari 21 Negara Belajar Toleransi di Jombang

Menurut Yenny, hasil survei memaparkan situasi toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim. Angka ini, kata dia, menunjukkan peran perempuan muslim dalam membangun toleransi dan perdamaian.

Perwakilan United Nation Women Representative, Sabine Machl, juga menilai hasil survei ini menunjukkan peran penting dalam penyebaran nilai toleransi dalam komunitas. "Ini sangat penting memperlihatkan perempuan untuk menempati posisi dalam kepemimpinan. Ini mengundang kita melihat apa bisa dilakukan perempuan sebagai agen perubahan," kata Sabine.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

11 hari lalu

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir saat diwawancarai tempo di Pesatren Diniyah Puteri Padang Panjang. TEMPO/Fachri Hamzah
Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

Menurut Haedar, maklumat yang disampaikan Muhammadiyah lebih awal tak bermaksud mendahului pihak tertentu dalam penentuan Idulfitri.


Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

18 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

34 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Peringkat Solo Merosot Sebagai Kota Paling Toleran, Walkot Susun Perda Toleransi

45 hari lalu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau Taman Balekambang Solo yang baru saja selesai direvitalisasi, pada H-1 pelaksanaan Pemilu 2024, Selasa, 13 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peringkat Solo Merosot Sebagai Kota Paling Toleran, Walkot Susun Perda Toleransi

Hal itu dilakukan setelah turunnya peringkat Kota Solo sebagai kota paling toleran di Indonesia.


Uniknya Perayaan Imlek di Semarang, Ada Tradisi Tuk Panjang Simbol Toleransi

10 Februari 2024

Tradisi tuk panjang dalam menyambut perayaan Imlek yang berlangsung di kawasan Pecinan, Semarang, Kamis (8/2/2024). (ANTARA/Pemkot Semarang)
Uniknya Perayaan Imlek di Semarang, Ada Tradisi Tuk Panjang Simbol Toleransi

Tradisi tuk panjang biasanya dilakukan orang Tionghoa di rumah orang paling tua, tetapi di Semarang dilakukan di jalanan menjelang Imlek.


Mahfud Md Sindir Subsidi Pupuk yang Naik Tiap Tahun tapi Petani Berkurang

1 Februari 2024

Calon wakil presiden Mahfud Md resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mahfud mengatakan itu di depan Pura Ulun Danu di kawsan Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Seputih Banyak, Lampung Tengah, pada Rabu, 31 Januari 2024. Foto: Staf Komunikasi Mahfud Md.
Mahfud Md Sindir Subsidi Pupuk yang Naik Tiap Tahun tapi Petani Berkurang

Mahfud Md mempertanyakan subsidi pupuk yang naik tiap tahun padahal petani berkurang. Dia curiga ada orang yang korupsi di sana.


Gerakan Salam 4 Jari Disebut Beda Ideologi, Masyarakat Diminta Bersabar

30 Januari 2024

Gerakan Salam 4 Jari muncul di media sosial X dan Instagram.
Gerakan Salam 4 Jari Disebut Beda Ideologi, Masyarakat Diminta Bersabar

Gerakan Salam 4 Jari, Koalisi Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dinilai sulit terjadi karena perbedaan ideologi.


Soal Salam 4 Jari, Yenny Wahid Sebut Masih Ada Perbedaan Ideologi antara Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin

29 Januari 2024

Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid usai mengikuti konferensi pers peluncuran lagu
Soal Salam 4 Jari, Yenny Wahid Sebut Masih Ada Perbedaan Ideologi antara Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin

Yenny Wahid menyadari adanya titik temu perbedaan ideologi itu di antara para pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.


Yenny Wahid Ajak Warga Pilih Capres Sesuai Hati Nurani Bukan karena Diberi Bansos

28 Januari 2024

Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, dalam acara Hajatan Rakyat Yogyakarta di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Yenny Wahid Ajak Warga Pilih Capres Sesuai Hati Nurani Bukan karena Diberi Bansos

Yenny Wahid, mengajak masyarakat untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden sesuai hati nuraninya meskipun diberikan bansos.


Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata

28 Januari 2024

Putri Gus Dur, Yenny Wahid menghadiri Hajatan Rakyat di Alun Alun Wates Kulon Progo Minggu (28/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata

Di negara hukum, ujar Yenny Wahid yang hadir dalam kampanye Ganjar-Mahfud, tidak ada yang boleh diistimewakan.