TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi dan rombongan mendatangi lokasi penampungan pengungsi etnis Rohingya dari Rakhine State yang ada di Kamp Jamtoli, Sub Distrik Ukhiya, Cox's Bazar, Bangladesh.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah Indonesia siap untuk terus membantu para pengungsi Rakhine State yang berada di Bangladesh. "Sejak awal pemerintah kami selalu berkoordinasi mengenai kebutuhan di lapangan," kata dia dalam keterangan tertulis pada Ahad, 28 Januari 2018.
Baca: Di Pakistan, Presiden Jokowi Lihat-lihat Kokpit Pesawat Tempur
Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi melihat langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Indonesia, baik dari pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat. Ia meninjau Indonesia Humanitarian Alliance (IHA)-The Dreamers Medical Camps, yang merupakan salah satu fasilitas kesehatan hasil kerja sama pemerintah, LSM, organisasi, dan masyarakat Indonesia.
Sejumlah klinik pengobatan, dan pompa air yang berada di fasilitas kesehatan juga ditinjau oleh mantan Gubernur DKI Jakarta ini. "Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dari Indonesia, termasuk masyarakat, LSM kemanusiaan," ujarnya.
Baca: Di Bangladesh, Jokowi Bahas Repatriasi Pengungsi Rohingya
Presiden Jokowi sempat berinteraksi dengan para pengungsi sambil memberikan bantuan dari pemerintah Indonesia. Menurut dia, bantuan dari Indonesia akan terus datang. "Bantuan kemanusiaan ini akan kami berikan secara berkesinambungan," kata dia.
Dalam kunjungan kali ini, Presiden Jokowi dan Iriana didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, serta Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh Rina Soemarno.
Sebelumnya, menjelang berangkat melawat ke lima negara termasuk Bangladesh pada Rabu, 24 Januari 2018, Presiden Jokowi sempat melepas bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk pengungsi Rakhine State di Cox's Bazar. Saat itu Jokowi mengatakan para pengungsi masih membutuhkan bantuan dari dunia internasional. Bantuan kemanusiaan yang dilepas saat itu terdiri dari 12 jenis seperti makanan tambahan gizi bayi dan ibu hamil, peralatan sekolah, lampu darurat dan family kits dengan total berat 10,43 ton.