TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan aksi buruh akan meningkat mulai 6 Februari 2018 sampai puncaknya pada peringatan May Day, 1 Mei 2018. Aksi tersebut, kata dia, bertujuan untuk menyuarakan tiga tuntutan buruh dan rakyat (Tritura).
"Aksi buruh akan terus meningkat mulai dari 6 Februari nanti," kata Said dalam ketrangan tertulisnya, Jumat, 26 Januari 2018.
Baca juga: Gaji Buruh Pabrik Baju Merek Ivanka Trump di Subang Setara 4 Baju
Adapun ketiga tuntutan itu adalah pertama, turunkan harga beras dan listrik, menolak impor beras, serta wujudkan kedaulatan pangan. Kedua, para buruh menolak upah murah dan meminta pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 78/2015 tentang Pengupahan.
Terakhir, para buruh akan menyatakan dukungan kepada calon pemimpin pada pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden yang pro terhadap buruh dan anti PP 78/2015.
Menurut Said, pada 6 Februari 2018 nanti puluhan ribu buruh akan berunjuk rasa di 50 kota. Aksi ini bertepatan dengan perayaan HUT Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia.
Puncaknya, kata dia, pada peringatan May Day, 1 Mei 2018 nanti ratusan ribu buruh dari berbagai kawasan industri di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Maluku, dan Sumatera akan datang ke Jakarat.
"Ratusan ribu buruh tersebut akan memperingati aksi May Day di Istana Negara sebagai pusat pemerintahan,” tutur dia.
Said mengatakan aksi serentak juga akan dilakukan buruh di berbagai kota, seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, batam, Yogyakarta, Aceh, Bendkulu, Lampung, Makassar, Gorontalo, Manado, dan Banjarmasin.