INFO JABAR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengecek tiga lokasi yang terkena dampak gempa Lebak paling besar, yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sukabumi.
"Di tiga daerah yang terkena dampak gempa paling besar itu ada 96 unit rumah yang mengalami rusak, termasuk 33 unit rusak berat. Satu unit gedung SMK, puskesmas, tempat ibadah, dan tiga unit gedung/perkantoran rusak. Korban luka-luka ada delapan orang," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi, Bandung, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca Juga:
Dicky menjelaskan, dari data per 24 Januari 2018, pukul 08.00 WIB, tercatat sedikitnya 19 kota/kabupaten di Jawa Barat merasakan gempa, yakni Kabupaten Sukabumi, Bekasi, Bogor, Cianjur, Subang, Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Majalengka, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, serta Pangandaran. Untuk kota yang merasakan gempa, yaitu Kota Sukabumi, Bekasi, Bogor, Bandung, Tasikmalaya, dan Banjar.
Seperti diketahui, gempa bumi tektonik telah terjadi di wilayah Samudera Hindia pada Selasa, 23 Januari 2018, pukul 13.34 WIB. Gempa berkekuatan 6,1 skala Richter tersebut terjadi di laut pada jarak 43 kilometer arah Barat Daya Kabupaten Lebak, Banten, pada kedalaman 64 kilometer.
Untuk persediaan logistik bagi daerah yang terkena dampak gempa, kata Dicky, BPBD Jawa Barat masih melakukan pendataan apakah perlu tambahan atau mencukupi.
Baca Juga:
Persediaan logistik ini meliputi makanan siap saji, lauk pauk, tambahan gizi, sandang, selimut, tenda gulung, masker, karung pasir, perlengkapan sekolah, perlengkapan makan, paket rekreasional, peralatan dapur, kidsware, family kit, dan kesehatan keluarga.
Dicky menjelaskan, pihaknya selama ini memiliki mekanisme penyaluran bantuan logistik secara rutin pertahunnya ke semua kota/kabupaten di Jawa Barat sebagai stok darurat.
“Terakhir, kami salurkan pada Agustus 2017. Ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi bencana, keperluan logistik dapat segera tersalurkan ke korban,” katanya. (*)