Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Lebak, Warga Cianjur dan Sukabumi Berhamburan Keluar Rumah

image-gnews
Ilustrasi gempa bumi. ANTARA FOTO
Ilustrasi gempa bumi. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Cianjur - Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter mengguncang Banten pada Selasa, 23 Januari 2017 siang. Meski gempa berpusat di Banten, getarannya terasa sampai Kabupaten Cianjur dan sekitarnya.

Berdasarkan informasi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang berlangsung selama beberapa detik itu terjadi pada pukul 13.34 WIB, dengan titik gempa di 7.2 Lintang Selatan-105 Bujur Timur atau 81 kilometer barat daya Lebak, Banten. Kedalaman pusat gempa, yakni 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Getaran gempa yang cukup besar terasa hingga ke Cianjur dan sekitarnya, tetapi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jika gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca: BMKG Pastikan Gempa Jakarta Tak Berdampak Tsunami

Meski begitu, gempa sempat membuat panik warga. Mereka yang berada di dalam rumah pun berlarian keluar untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Di Cianjur, warga berhamburan keluar dari rumahnya. Bahkan, di beberapa perkantoran serta pusat perbelanjaan, karyawan meninggalkan ruangan setelah gempa terjadi dua kali berturut-turut.

"Gempanya gede banget. Saya dan rekan-rekan yang sedang berada di ruangan pun buru-buru lari ke luar," ujar Ujang Arba Sopian, 40 tahun, warga Desa Sabandar Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur pada Selasa 22 Januari 2018.

Arba mengaku sedang rapat saat gempa terjadi. Mula-mula, kata dia, saat gempa terjadi dia bersama rekan-rekannya masih bertahan di dalam ruangan. Namun, saat gempa dirasakan lama dan bertambah besar, mereka pun lantas berhamburan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Terjadi Gempa, Tamu Undangan Ultah Megawati Sempat Berhamburan

"Semula kami masih bertahan di dalam ruangan. Namun, saat gempa dirasakan lama dan makin besar, kami pun buru-buru keluar. Apalagi ruangan kami berada di lantai satu, di atas ada ruangan lain takutnya rubuh," kata Arba.

Di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Eeng Herman, 42 tahun, warga Jalan Bhayangkara, Palabuhanratu, mengaku kaget saat gempa terjadi. "Saya sedang berada di rumah. Rumah terasa bergoyang-goyang. Saya dan keluarga berhamburan keluar," tutur Herman.

Herman mengatakan bahwa gempa terasa sangat kuat di Palabuhanratu. Selain itu, gempa juga dirasakan cukup lama. "Informasinya pusat gempa di barat daya Kabupaten Lebak, Banten. Itu dekat dengan Palabuhanratu," kata Herman.

Tidak hanya warga, para pejabat pemerintahan yang tengah menggelar rapat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cianjur, juga berhamburan keluar kantor. "Ketika ada gempa, semua orang yang sedang rapat ke luar dulu. Khawatir ada dampak pada bangunan, apalagi getarannya cukup besar," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, yang juga sedang berada di Kantor Bappeda.

Sugeng mengatakan, petugas dari BPBD langsung melakukan monitoring ke setiap wilayah rawan bencana pergerakan tanah dan longsor. Dikhawatirkan, gempa memberikan dampak pada kawasan yang labil.

"Sedang diperiksa semua wilayah, melalui petugas dan relawan. Apakah ada dampak berupa pergerakan tanah dan longsoran atau tidak. Mengingat Cianjur ini kontur tanahnya labil, sehingga dikhawatirkan ada dampak dari gempa tersebut," kata Sugeng.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

1 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

1 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

2 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

8 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

8 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


Aktivitas Gunung Awu di Atas Normal Saat Libur Lebaran, Bolak-balik Gempa Vulkanik juga Tektonik

11 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Aktivitas Gunung Awu di Atas Normal Saat Libur Lebaran, Bolak-balik Gempa Vulkanik juga Tektonik

Status aktivitas Gunung Awu di Sangihe ditetapkan dalam status Level II atau Waspada sejak 25 Agustus 2022.