TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengimbau agar perselisihan di internal Partai Hanura dapat diselesaikan secara baik-baik oleh kedua kubu. "Saya sudah berkomunikasi dengan Pak OSO (Oesman Sapta Odang) dan Pak Wiranto supaya duduk menyelesaikan dengan baik," ujar Yasonna saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Senin, 22 Januari 2018.
Menurut Yasonna, perselisihan di internal Partai Hanura yang terjadi sekarang akan berdampak buruk ke depan. Apalagi, kata dia, mendekati tahapan pemilu seperti ini. "Kalau pecah berantakan, nanti partai ini bisa mengecil," katanya.
Simak: Menteri Yasonna: Kalau Pecah Berantakan, Hanura Bisa Mengecil
Sebelumnya, Yasonna telah menerima berkas hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura dari kubu Ambhara yang dipimpin Marsekal Madya (Purnawirawan) Daryatmo sebagai ketua umum definitif. Sementara itu, kubu Manhattan, yang dipimpin Oesman Sapta telah memiliki SK dari Kementerian Hukum dan HAM.
"SK yang lalu dalam langkah kepastian, supaya ikut verifikasi parpol, maka kita kasih. Hanya ada yang mengatakan munaslub, maka saya meminta dua-duanya duduk bersama," kata Yasonna.
Baca: Hanura Versi Sudding Segera Daftarkan Kepengurusan ke Kemenkumham
Hanura kubu Ambhara menggelar munaslub di Cilangkap, Jakarta, pada Kamis, 18 Januari 2018. Hasil musyawarah berisi pemberhentian Oesman Sapta Odang dari jabatan ketua umum dan mengangkat Daryatmo sebagai ketua umum. Munaslub dihadiri 27 Dewan Pimpinan Daerah dan 401 Dewan Pimpinan Cabang Partai Hanura dari seluruh Indonesia.
Di kubu Manhattan, Oesman Sapta dan Herry Lontung tercatat sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal melalui SK Kementerian Hukum dan HAM Nomor M.HH.-01.AH.11.01 tahun 2018 tentang Restrukturisasi, Reposisi, dan Revitalisasi Struktur Kepengurusan Partai Hanura tertanggal 17 Januari 2018, yang ditandatangani Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
SYAFIUL HADI | M. YUSUF MANURUNG